JAKARTA, KOMPAS.com - Labu kuning (Cucurbita moschata Durch.) adalah buah dari tumbuhan merambat dari suku labu-labuan atau Cucurbitaceae. Labu kuning banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan seperti sup, kue, bubur dan lainnya.
Karena manfaatnya yang beragam, banyak orang yang berusaha untuk melakukan budidaya labu kuning.
Labu kuning dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian sekitar 800 sampai 1.200 mdpl dengan memiliki curah hujan sekitar 700 sampai 1.000 mm per tahun, dan memiliki kelembapan udara sekitar 75 persen.
Baca juga: Tips Bertanam Labu Madu agar Hasil Panennya Berkualitas
Jenis tanah yang baik untuk budidaya labu kuning adalah tanah aluvial berhumus, tanah gembur kering bekas rawa, andosol, tanah merah dan grumosol denan derajat keasaman atau pH tanah sekitar 5,0 hingga 6,5.
Selain itu, lahan yang akan digunakan untuk budidaya memiliki ketercukupan cahaya matahari.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (11/5/2023), berikut cara menanam labu kuning.
Perbanyakan bibit tanaman labu kuning paling biasanya dilakukan dengan cara generatif atau melalui biji. Pilihlah buah calon bibit labu kuning yang baik yaitu buah yang berukuran besar, memiliki warna kulit cerah dan memiliki pangkal buah yang kecil.
Baca juga: Ciri Labu Kuning Siap Panen, Buah yang Bisa Diolah Menjadi Takjil
Buah yang telah dipilih untuk bibit perlu dibiarkan masak di pohon lalu setelah masak petik buah tersebut dan diamkan selama tujuh hari. Setelah itu, buah dibelah dan diambil bijinya lali ditempatkan pada wadah, biarkan semalaman.