Jika bedengan telah siap, selanjutnya lakukan pemulsaan dengan mulsa plastik agar kelembapan tanah tetap terjaga.
Selanjutnya, buat lubang tanam pada permukaan mulsa plastik dengan ukuran diameter sekitar 10 cm. Dalam 1 bedengan dibuat 2 baris lubang tanam dengan jarak antar lubang dalam 1 baris sekitar 40 cm dan jarak antar lubang antar baris sekitar 40 cm.
Baca juga: Simak, Cara Menanam Labu Madu yang Benar
Setelah lubang tanam jadi, selanjutnya lubang tanam diberi pupuk berupa pupuk kandang atau pupuk kompos dengan dosis sekitar 1 sampai 1,5 kg per lubang tanam. Kebutuhan pupuk kandang atau pupuk kompos untuk 1 hektar lahan adalah sekitar 20 hingga 35 ton.
Setelah benih dan lahan tanam siap, maka segera lakukan penanaman. Benamkan 1 benih dalam setiap lubang lalu timbun kembali dengan tanah, pembenaman tersebut jangan terlalu dalam yaitu sekitar 0,5 atau 2 cm agar cepat tumbuh.
Setelah berumur sekitar 7 hari, benih yang tadinya berkecambah selanjutnya akan tumbuh lebih tinggi.
Setelah tanaman berumur sekitar 7 hari maka lakukan penyulaman pada tanaman yang mati atau tidak tumbuh dengan baik dan ganti dengan bibit yang baru.
Baca juga: Manfaat Labu Kuning untuk Kesehatan, Jadi Sumber Pangan Alternatif
Setelah tanaman berumur tiga hingga empat minggu maka segera lakukan penyiangan terhadap gulma atau tanaman pengganggu lainnya. Penyiangan berikutnya dilakukan dengan melihat frekuensi gulma yang ada.
Setelah tanaman berumur tiga minggu maka lakukan pemupukan susulan dengan menggunakan pupuk organik cair yang terbuat dari pupuk kandang yang dicampur dengan air dengan komposisi 1 kg pupuk kandang dan 1 liter air. Namun, pupuk tersebut dibuat dan difermentasikan selama seminggu dulu baru digunakan untuk pemupukan.