JAKARTA, KOMPAS.com - Ubi ungu menjadi salah satu komoditas pertanian yang nilai ekonominya cukup tinggi. Hasil tanaman ini dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan yang rasanya lezat.
Namun, untuk mendapatkan umbi ubi ungu yang berkualitas, perawatan tanaman ini harus dilakukan dengan baik. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, berikut tips merawat tanaman ubi ungu agar umbinya besar.
Tanaman ubi sebenarnya termasuk tanaman yang tahan kering, sehingga tidak membutuhkan penyiraman terus menerus. Akan tetapi, ketersediaan air tetap harus tercukupi agar pertumbuhan dan produktivitas tanaman tetap maksimal.
Baca juga: Cara Menanam Ubi Ungu agar Umbinya Besar
Penyulaman bertujuan untuk mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak normal. Penyulaman dilakukan saat tanaman berumur 2 sampai 3 minggu.
Tips merawat tanaman ubi ungu berikutnya yaitu melakukan pembongkaran tanah saat tanaman berumur 4 minggu. Pembongkaran tanaman bertujuan untuk merapikan akar tanaman agar tidak menjalar ke berbagai arah.
Dengan demikian, umbi terkonsentrasi pada jalur penanaman. Pada tanaman berumur 6 hingga 8 minggu setelah tanam, tanah yang sudah dibongkar ditutup kembali sebambari akar dirapikan. Kegiatan pembongkaran tanah juga bisa dibarengi dengan penyiangan.
Baca juga: Cara Menanam Ubi Ungu dalam Pot dengan Mudah dan Praktis
Pemberian pupuk yang tepat akan mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Pemupukan tanaman ubi ungu dilakukan setidaknya 2 kali selama proses penanaman.
Pemupukan pertama dilakukan saat tanaman berumur 3 hingga 4 minggu dengan dosis Urea 100 kg, Sp-36 100 kg, dan KCl 50 kg. Sementara itu, pemupukan kedua dilakukan saat tanaman 8 sampai 9 minggu.
Dosis yang diberikan yaitu Urea 150 kg, SP-36 200 kg, dan KCl 50 kg. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara larikan atau ditugal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya