JAKARTA, KOMPAS.com - Kangkung merupakan salah sayuran yang populer di Asia Tenggara. Sayuran ini sering kali dijadikan bahan utama dalam hidangan masakan, seperti tumis kangkung, cah kangkung, plecing kangkung dan masih banyak lagi.
Kangkung termasuk sayuran yang banyak dicari karena rasanya enak dan harganya relatif murah. Meskipun demikian, sayuran ini mudah rusak dan layu.
Maka dari itu, pasca-panen kangkung harus dilakukan dengan baik agar sayuran kangkung tetap segar dan nilai gizinya terjaga. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, berikut ini penjelasan selengkapnya.
Baca juga: Cara Menanam Kangkung dari Batang, Mudah dan Cepat Tumbuh
Kangkung merupakan sayuran yang memiliki umur panen yang pendek. Kangkung dapat mulai dipanen pada umur 30 sampai 40 hari setelah tanaman.
Ciri-ciri tanaman kangkung yang siap dipanen, memiliki batang yang panjangnya 20 sampai 25 cm dan daunnya yang lebar. Panen kangkung terdapat dua cara yang dapat dilakukan yaitu dengan cara dicabut dan dipotong.
Cara panen dipotong lebih direkomendasikan karena tanaman kangkung akan tumbuh lagi dan bisa dipanen lagi.
Setelah dilakukan pemanenan, kumpulkan dan letakan kangkung pada tempat yang cukup luas dan jangan ditumpuk terlalu tinggi.
Penumpukan yang terlalu banyak bisa menyebabkan kangkung yang berada di bawah menjadi rusak.
Baca juga: Cara Menanam Kangkung Air dengan Mudah, Bisa Panen Setelah 11 Hari
Penyeleksian bertujuan untuk mendapatkan tanaman kangkung yang memiliki kualitas terbaik. Kangkung yang memiliki kualitas kurang baik seperti; daunnya berlubang, berwarna kuning dan terlalu tua di pisahkan. Lakukan pengecekan satu persatu, jangan sampai ada yang terlewat.