Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Merawat Jamur Tiram di Musim Kemarau

Kompas.com - 04/07/2023, 12:42 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang bisa dikonsumsi. Bahkan, komoditas ini menjadi sayuran favorit banyak orang.

Sama halnya dengan jamur lainnya, jamur tiram juga akan tumbuh dengan baik pada suhu relatif rendah dan kelembapan tinggi. Pada musim panas, perawatan jamur tiram harus diperhatikan dengan baik agar pertumbuhan dan produktivitas jamur tiram maksimal.

Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (4/7/2023), berikut ini cara merawat jamur tiram di musim kemarau.

Baca juga: Pahami, Ini Ciri-ciri Jamur Tiram Siap Panen

Perawatan jamur tiram di musim kemarau

Udara yang panas dan angin yang kering membuat kelembapan kumbung jamur tidak terjaga. Kondisi tersebut membuat pertumbuhan dan produktivitas terganggu.

Ilustrasi jamur tiram, budidaya jamur tiram.SHUTTERSTOCK/SUCCESSO IMAGES Ilustrasi jamur tiram, budidaya jamur tiram.

Maka dari itu, jamur tiram yang dibudidayakan di musim kemarau perlu rutin disiram dengan intensitas 4 sampai 5 kali sehari. Perawatan ini bertujuan untuk membuat kumbung lembap.

Selain itu, untuk menjaga kondisi lembap bisa dengan memasang kain mengelilingi kumbung bagian dalam. Jangan lupa untuk membasahi kain saat penyiraman.

Jendela dan pintu kumbung juga harus selalu ditutup agar kondisi lingkungan tetap terjaga sesuai dengan syarat tumbuh jamur tiram.

Baca juga: Panduan Perawatan Budidaya Jamur Tiram agar Panen Melimpah

Dampak udara panas terhadap budidaya jamur tiram

Saat kondisi cuaca terlalu panas, terdapat beberapa kendala yang bisa muncul. Berikut ini dampak dari cuaca panas terhadap budidaya jamur tiram.

  • Kondisi kumbung lembap menyebabkan bakal buah kering dan mati.
  • Pertumbuhan jamur tiram tidak maksimal atau ukurannya kecil.
  • Kondisi baglog menjadi kering, jadi miselium sulit tumbuh di permukaan yang kering.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau