Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Jagung Hibrida

Kompas.com - 12/08/2022, 10:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi tanaman jagung.Unsplash/hmbarnes Ilustrasi tanaman jagung.

3. Penanaman jagung

Buat lubang sedalam 5 cm dengan jarak 25bcm untuk tanam 2 biji per lubang atau jarak 15 cm untuk 1 biji 1 lubang. Lalu, masukan benih jagung kedalam lubang dan timbun tipis dengan bokashi, kemudian lakukan pengairan bila tanam musim kemarau.

4. Pemupukan tanaman jagung

Pemupukan pertama dilakukan ketika tanaman jagung berumur 15 hari setelah tanam (hst). Adapun komposisi pupuknya adalah pupuk ZA 280 kg/ha, pupuk SP 100 kg/ha, dan furadan 12 kg/ha.

Baca juga: 6 Penyakit Tanaman Jagung yang Disebabkan Jamur, Bakteri, dan Virus

Cara pemupukan dengan disebar lalu ditimbun dengan tanah, kemudian di lakukan pengairan.

Pemupukan kedua dilakukan pada umur 35 hst, dengan komposisi pupuk ZA 350kg/ha dan pupuk Phonska 200 kg/ha. Cara pemupukan seperti pada pemupukan pertama.

Pemupukan ketiga atau pemupukan penutup dilakukan pada umur 50 hst, dengan komposisi pupuk pupuk urea 350 kg/ha dan pupuk Phonska 180 kg/ha. Cara pemupukan seperti pada pemupukan pertama.

5. Perawatan tanaman jagung

Pembubunan atau ipuk dilakukan bersaman pada waktu pemupukan. Pembersihan gulma dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan penyemprotan herbisida Calaris untuk gulma umur 5 sampai 21 hst, Gramoxon untuk gulma umur 40 hst ke atas.

Baca juga: Penyakit Hawar Daun Jagung: Gejala, Siklus, dan Cara Mengatasi

Pencegahan bundle pada bunga dapat dilakukan denganbpemberian insektisida furadan di kucup daun pada tanaman jagung umur 21 hst dan 40 hst.

Pengairan tanaman jagung dilakukan pada saat setelah pemupukan, dan dua minggu sekali setelah pemupukan terakhir.

6. Hama dan penyakit tanaman jagung

Hama yang menyerang tanaman jagung antara lain ulat tanah, Ulat grayak, ulat penggerek polong. Cara pengendaliannya adalah disemprot dengan insektisida bulldog, spontan, sementara untuk ulat tanah taburi dengan regent.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau