JAKARTA, KOMPAS.com - Rambutan adalah buah tropis yang mudah ditemukan di Indonesia dan banyak digemari masyarakat. Pohon rambutan dapat ditemukan dengan mudah di pekarangan rumah warga.
Jika Anda memiliki pohon rambutan di pekarangan rumah, Anda tentu ingin pohon rambutan berbuah lebat. Agar pohon rambutan berbuah lebat, perawatan tanaman perlu diperhatikan dengan baik.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Senin (15/8/2022), berikut cara merawat pohon rambutan agar berbuah lebat.
Baca juga: 5 Varietas Buah Duku Unggulan di Indonesia, Apa Saja?
Menyiram tanaman adalah hal utama yang perlu dilakukan untuk memperoleh rambutan yang sehat dan lebat. Siram pohon rambutan setidaknya sekali dalam sehari dan dilakukan pada sore hari.
Selain itu, jangan menyirami pohon dengan air yang berlebihan, apalagi sampai tergenang. Hal ini dapat memunculkan penyakit busuk pada akar pohon rambutan.
Jika tanah pohon sudah mulai padat, gemburkan dengan sekop.
Pupuk sebenarnya tidak terlalu diperlukan untuk pohon rambutan. Pasalnya, dengan air saja, pohon rambutan sudah bisa tumbuh subur.
Baca juga: Simak, Begini Cara Mengatasi Daun Durian Menguning dan Rontok
Akan tetapi, pupuk bisa membuat pohon menjadi lebih lebat. Pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK yang berbahan kimia dan dicampurkan dengan pupuk kandang dengan jumlah sedikit.
Pemangkasan adalah teknik yang dapat digunakan untuk memperlebat buah pada pohon rambutan. Hal ini dilakukan dengan 4 macam pemangkasan, antara lain sebagai berikut.
Pemangkasan ringan, dilakukan pada cabang yang tidak produktif. Cabang ini cenderung kurus dan lebih kecil dari ranting lain.
Pemangkasan sedang, dengan cara menebang cabang yang telah rusak seperti patah dan retak.
Baca juga: Kenali, Ini Karakteristik Tanaman Duku, dari Batang sampai Buah
Pemangkasan berat, sebaiknya dilakukan oleh orang atau petani berpengalaman karena dapat mematikan pohon. Pemangkasan ini dilakukan jika buah di pohon sudah berkurang dengan cara memotong cabang yang tua.
Pemangkasan sebaiknya diikuti dengan proses okulasi.
Pemangkasan tunas, dilakukan dengan mematahkan tunas atau cikal daun dan ranting pada pohon rambutan. Hal ini dilakukan agar cadangan makanan utama digunakan untuk pembuahan saja.
Ada beberapa hama dan penyakit yang bisa menyerang pohon rambutan, antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Gampang, Begini Cara Mencangkok Durian
Saat panen, tingkat kematangan rambutan berbeda-beda. Ada beberapa yang akan matang terlebih dahulu dengan memunculkan warna kemerahan, dan juga ada yang masih belum matang dengan memunculkan warna hijau.
Maka panen saja buah rambutan yang sudah matang dan biarkan yang masih hijau untuk dimatangkan dulu.
Baca juga: Simak, Ini 4 Cara Memaksa Durian Cepat Berbuah
Untuk melakukan panen, sebaiknya dilakukan dengan gunting khusus pemanen buah. Memotong tungkai utama dengan gunting khusus ini dapat bertujuan untuk memangkas ranting yang tidak terlalu baik lagi untuk periode berikutnya.
Ranting yang digunting akan memunculkan tunas baru sebagai tempat berbuah untuk masa panen berikutnya.
Jangan gunakan tangan untuk mematahkan atau menggoyangkan tangkai dalam jumlah besar, karena dapat menyebabkan ranting dan dahan rusak, hingga diperlukan pemangkasan besar pada pohon rambutan.
Setelah panen, sebaiknya pohon rambutan langsung diberikan pupuk paling cepat dalam waktu tiga minggu. Gunakan pupuk NPK dan pupuk urea dengan perbandingan 2:1.
Baca juga: Simak, Ini 4 Cara Memaksa Durian Cepat Berbuah
Buat lingkaran di sekitar pohon dengan ukuran sebesar pohonya sendiri. Selanjutnya, gali lubang sedalam 30 cm, tebarkan pupuk, dan tutup kembali dengan tanah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.