Pupuk akar diberikan melalui akar tanaman. Caranya, pupuk dimasukkan ke dalam tanah, untuk selanjutnya diserap oleh akar tanaman.
Pupuk yang termasuk pupuk akar antara lain pupuk TSP, pupuk KCL, pupuk kompos, dan pupuk kandang, umumnya yang mengandung unsur makro.
Pupuk daun diberikan melalui daun, dengan cara disemprotkan lewat daun. Pupuk ini lebih cepat diserap oleh tanaman dibandingkan dengan pupuk akar, karena adanya stomata (mulut-mulut daun).
Baca juga: Penyebab Daun Keriting pada Tanaman Cabai dan Cara Mengatasinya
Pupuk daun lebih lengkap, di samping unsur hara makro, juga dilengkapi oleh unsur hara mikro yang dibutuhkan oleh tanaman.
Sekalipun tanaman cabai hibrida sudah dipupuk total pada saat akan memasang MPHP, namun untuk menyuburkan pertumbuhan yang prima dapat diberi pupuk tambahan (susulan).
Jenis pupuk yang digunakan pada fase pertumbuhan vegetatif aktif (daun dan tunas) adalah pupuk daun yang kandungan Nitrogennya tinggi, misalnya Multimicro dan Complesal cairbayfolan, gandasil D, gansil B dan lain-lain.
Interval penyemprotan pupuk daun antara 10 sampai 14 hari sekali, dengan dosis atau konsentrasi yang tertera pada label atau kemasan pupuk daun tersebut.
Baca juga: 10 Cara Mencegah Virus Gemini pada Tanaman Cabai
Pada fase pertumbuhan bunga dan buah (generatif), masih perlu pemberian pupuk daun yang mengandung unsur fosfor dan kaliumnya tinggi, misalnya Complesal merah, Kemira merah, atau Growmore Kalsium.
Untuk memacu pertumbuhan bunga dan buah, tanaman cabai yang berumur 50 hari dapat dipupuk susulan berupa NPK atau campuran ZA, Urea, TSP, KCL dengan perbandingan 1 : 1 : 1 : 1 sebanyak kira-kira 4 sendok makan.