Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hama yang Sering Menyerang Pohon Durian dan Cara Mengendalikannya

Kompas.com - 30/08/2022, 22:51 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

Baca juga: 8 Langkah Menanam Durian Musang King Kaki Tiga agar Cepat Panen

3. Ulat penggerek bunga

Hama ini menyerang tanaman yang baru berbunga, terutama saat kuncup bunga dan calon buah baru muncul. Ulat penggerek bunga memiliki warna tubuh hijau dan kepala merah coklat.

Setelah menjadi kupu-kupu, warnanya menjadi merah sawo agak kecoklatan, abu-abu, dan tubuhnya langsing. Serangan ulat ini menyebabkan kuncup bunga rusak dan putik gugur.

Kondisi tersebut menyebabkan benang sari dan tajuk bunga rusak. Selain itu, kuncup dan putik menjadi patah akibat gerekan ulat. Pengendalian hama ini dilakukan dengan menyemprotkan Supracide 40 EC, Nuvacrom SWC, dan Perfekthion 400 EC.

Baca juga: Simak, Ini 4 Cara Memaksa Durian Cepat Berbuah

4. Kutu loncat

Tanaman durianpexels.com/pipol pipol molla Tanaman durian

Serangga kutu loncat memiliki tubuh berwarna coklat dan diselimuti benang lilin putih hasil sekresi tubuhnya. Bentuk tubuh, sayap, dan tungkainya menyerupai kutu loncat yang biasa menyerang tanaman lamtoro.

Pada tanaman durian, hama ini biasanya menyerang pucuk daun muda dengan mengisap cairan pada tulang daun. Akibatnya, daun menjadi kerdil dan pertumbuhanya terhambat. 

Baca juga: Gampang, Ini Cara Membuat Bibit Durian Kaki Tiga 

Setelah berhasil menghisap cairan dalam daun, kutu akan mengeluarkan getah benih yang rasanya manis. Getah tersebut akan mengundang semut berdatangan.

Untuk mengatasinya, pangkas atau bunga daun serta  ranting yang terserang. Sementara itu, pengendalian kimiawi dilakukan dengan cara menyemprotkan insektisida Supracide 40 EC dengan dosis 100-150 gram/5 liter air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com