Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Pohon Pisang agar Cepat Berbuah

Kompas.com - 01/09/2022, 11:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pisang adalah buah yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Kandungan nutrisi yang terdapat pada buah pisang sangat banyak dibutuhkan oleh tubuh.

Tanaman pisang pun sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat dan sangat sering ditanam di pekarangan rumah.

Untuk Anda yang ingin menanam pisang atau budidaya pisang, berikut cara menanam pohon pisang agar cepat berbuah, seperti dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (1/9/2022).

Baca juga: Mengenal Ulat Pisang Penggulung Daun hingga Thrips yang Rusak Pohon Pisang

Ilustrasi pohon pisang, tanaman pisang. UNSPLASH/JEREMY BEZANGER Ilustrasi pohon pisang, tanaman pisang.

1. Pembibitan dari tunas pisang

Biasanya, pada pemilihan bibit pisang digunakan dengan menggunakan tunas. Tinggi tunas yang biasanya digunakan untuk menjadi bibit adalah yang memiliki tinggi sekitar 1 sampai 1,5 meter yang memiliki kelebaran umbi sekitar 15 hingga 20 cm.

Untuk mendapatkan hasil terbaik, sebaiknya anakan yang digunakan adalah yang diambil dari tanaman pisang yang termasuk dalam kategori yang sehat dan baik.

Selain itu, ketinggian dari bibit tanaman juga akan berpengaruh terhadap produksi dari tanaman pisang itu sendiri.

Bibit anakan tanaman pisang dibagi menjadi dua jenis, yakni anakan tua dan muda. Anakan dewasa akan memiliki potensi untuk lebih baik dijadikan bibit karena kesiapannya lebih matang, yaitu telah memiliki calon bunga dan persediaan makanan yang tersedia didalam batang.

Baca juga: Jangan Langsung Dibuang, Begini Cara Membuat Kompos dari Batang Pisang

Selain itu, penggunaan tunas bibit yang masih berbentuk tombak dan daun yang masih seperti pedang juga lebih dibaik daripada daun dari tunas sudah melebar.

Untuk mendapatkan bibit, hal yang dapat kita lakukan adalah dengan cara membeli atau ambil dari kebun sendiri. Pada penanamannya itu sendiri, bibit akan di tanam pada jarak yang tidak terlalu rapat antar pohonnya yaitu dengan jarak 2 x 2 meter.

Ilustrasi tanaman pisang, pohon pisang, gedebok pisang. PIXABAY/EFRAIMSTOCHTER Ilustrasi tanaman pisang, pohon pisang, gedebok pisang.

Pada pohon induk akan dibiarkan terdapat beberapa tunas sekitar 7 hingga 9 buah tunas. Apabila lebih dari itu, sebaiknya dilakukan pula pemangkasan agar dapat mengurangi jumlah tunas yang ada.

Selain itu, guna untuk menghindari terkenanya hama serta penyakit pada tanaman pisang. Biasanya sebelum penanaman bibit perlu dilakukan beberapa cara berikut.

Baca juga: Cara Mengatasi Pohon Pisang Layu dengan Garam dan Deterjen

Setelah memotong tunas tanaman pisang, sebaiknya Anda membersihkan tanah yang terdapat pada tunas tanaman pisang.

Lakukanlah penyimpanan bibit pada tempat yang teduh selama 1 hingga 2 hari agar potongan yang terdapat pada umbi pisang mengering. Kemudian, buanglah daun-daun lebar yang terdapat pada batang tanaman.

Lakukan perendaman terhadap bibit umbi, tetapi hanya sebatas leher dari batang saja dengan menggunakan insektisida 0,5 sampai 1 persen kurang lebih 10 menit. Kemudian bibit dikeringkan kembali

Apabila tidak memiliki insektisida, sebaiknya kita merendam umbi tanaman pisang dengan menggunakan air bersih yang mengalir selama kurang lebih 48 jam.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik dari Limbah Batang Pisang

2. Media tanam

Tanaman pisang atau pohon pisang dapat tumbuh dengan menggunakan tanah yang memiliki banyak humus, memiliki kandungan kapur maupun tanah yang berat.

Karena pada dasarnya tanaman ini menyerap banyak nutrisi yang terdapat pada tanah maka sebaiknya pembudidayaan tanaman pisang menggunakan media tanam atau tanah berhumus yang telah dilakukan pemupukan.

Selain itu, air juga harus tersedia untuk menumbuhkan tanaman pisang. Meskipun sangat dibutuhkan, tetapi kita tidak boleh membuat tanaman tersebut tergenang oleh air.

Namun demikian, penanaman tanaman pisang harus diairi secara intensif. Apabila tanaman pisang ditanam pada tanah yang basah, ketinggian air yang dibutuhkan untuk menanam adalah 5 hingga 200 cm.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik dari Cangkang Telur dan Kulit Pisang

Ilustrasi buah pisang, tanaman pisang, pohon pisang. PIXABAY/JOAOBOLIVER Ilustrasi buah pisang, tanaman pisang, pohon pisang.

Apabila di daerah setengah basah adalah sekitar 100 sampai 200 cm dan apabila di daerah yang tergolong kering yaitu 50 sampai 150 cm.

Apabila media tanam yang digunakan berupa tanah yang sebelumnya telah mengalami erosi, maka hasil panen yang dihasilkan dari tanaman pisang tidak akan maksimal.

Selain itu, tanah yang dibutuhkan untuk menanam pisang adalah tanah yang tergolong mudah untuk menyerap air. Selain, itu tanaman pisang tidak dapat tumbuh apabila tanah yang digunakan mengandung garam sekitar 0,07 persen.

3. Pengolahan media tanam pisang

Cara menanam pohon pisang perlu dilakukan dengan pengolahan media tanam yang baik. Ketika membuka lahan yang akan digunakan untuk menanam.

Baca juga: Benarkah Air Kulit Pisang Bisa Menyuburkan Tanaman?

Sebaiknya lahan yang akan digunakan telah dipertimbangkan sematang mungkin, khususnya dalam hal iklim, ekonomi, serta letak tempat di mana pisang kemudian akan diolah kembali. Selain itu, perlu diperhatikan pula keamanan tempat menanam tanamannya.

Lahan yang digunakan juga sebaiknya telah bersih dari hama-hama penggangu yang apabila dikemudian hari dikhawatirkan akan menggangu proses pertumbuhan dari tanaman pisang itu sendiri.

Pun perlu dilakukan penggeburan tanah agar terjadinya proses pertukaran udara serta racun-racun yang terdapat di tanah dan membuat saluran irigasi agar saluran air dapat dikontrol dan tidak membuat tanaman pisang mendapatkan terlalu banyak air dalam proses pertumbuhannya.

Selain itu, tanah sebaiknya dibuat teras apabila posisi tanah berada di kondisi tanah yang miring, sebaiknya dibuat teras agar keadaan tanah dapat digunakan untuk menanam. Tanamlah tanaman seperti lamtoro guna menjaga tanah agar tidak erosi.

Ilustrasi pisang, pohon pisang.PIXABAY/PIERO DI MARIA Ilustrasi pisang, pohon pisang.

Pembuatan saluran air kemudian sebaiknya dibuat dengan kemiringan yang kecil apabila berada di tanah yang datar. Kemudian pada sekitar saluran air ditanami tanaman agar menghindari erosi pada saluran air yang telah dibuat.

4. Teknik menanam pisang

Pada tiga bulan pertama, buatlah jarak antar tanaman yang terbilang cukup lebar. Gunakan pola tanaman tumpeng sari antar tanaman.

Kemudian buatlah lubang tanam dengan ukuran lubang 50 x 50 x 50 cm pada tanah yang tergolong berat, 30 x 30 x 30 cm untuk tanah gembur dan kerapatan antar tanaman 3 x 3 untuk tanah yang berukuran sedang dan 3,3 x 3,3 untuk tanah yang berat.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Cair dari Jantung Pisang

Lakukan penanaman menjelang musim penghujan, sebelumnya lubang harus diberikan pupuk organic sebanyak 15 hingga 20 kg. Dengan memberikan pupuk organik, maka buah yang dihasilkanpun akan menjadi lebih baik.

5. Pemeliharaan tanaman pisang

Untuk mendapatkan hasil yang tanaman pisang yang baik, maka sebaiknya dilakukan pemotongan terhadap tanaman pisang hingga terdiri atas 3 hingga 4 batang pada satu rumpun. Apabila telah memasuki tahun kelima, maka sebaiknya rumpun diganti dengan tanaman yang baru.

Proses penyiangan harus secara regular dilakukan guna untuk membersihkan rumput liar atau hama parasite yang berada pada sekitar tanaman pisang.

Seperti proses penyaingan pada umumnya, sebaiknnya dilakukan proses penggemburan tanah dan menimbun kembali dappuran oleh tanah agar tunas dan akan semakin banyak. Hati-hati ketika melakukan penyiangan, karena akar tanaman pisang terbilang sangat pendek, yaitu hanya 15 cm di bawah permukaan dari tanah.

Baca juga: Cara Membuat Kompos dari Gedebok Pisang

Membersihkan daun-daun yang sudah mulai mengering juga perlu dilakukan guna untuk menjaga kebersihan tanaman dan lingkungan, hal ini biasa disebut dengan perempalan.

Lakukan penyiraman agar tanaman pisang yang ditanam dapat tumbuh subur dan menghasilkan jumlah produksi pisang yang banyak.

Ilustrasi tanaman pisang, pohon pisang. PIXABAY/EFRAIMSTOCHTER Ilustrasi tanaman pisang, pohon pisang.

Berikan air kepada tanaman dengan cara menyiraminya atau dengan memberikan air pada parit-parit yang berada di sekitar tanaman pisang.

Biasanya, hama yang berada pada tanaman pisang ini adalah ulat buah, ulat daun, dan ulat bunga. Cara termudah mengatasinya adalah dengan menggunakan insektisida seperti Malathion dan Pestona.

Baca juga: 4 Cara Mudah Menggunakan Kulit Pisang sebagai Pupuk Tanaman

6. Ketinggian tempat menanam pisang

Sebenarnya, tanaman pisang tergolong tanaman yang dapat ditanam di mana saja, yaitu dapat menerima kondisi dataran tinggi serta kekeringan. Di Indonesia, pada umumnya pisang dapat tumbuh dan berkembang di dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian yang mencapai 2.000 mdpl.

Tetapi, untuk jenis yang lainnya dapat mencapai ketinggian 1.000 mdpl.

Tips menanam pisang

Iklim yang diperlukan untuk menanam pisang ini adalah tropis basah, lembap, serta panas. Meskipun begitu, sebenarnya tanaman pisang ini masih dapat tumbuh di daerah yang tergolong subtropis.

Apabila tanaman ini tumbuh tanpa air, tanaman pisang masih dapat hidup dan tumbuh karena pasokan air yang didapatkan dari batang tanaman pisang itu sendiri karena batang tanamannya memiliki kandungan air.

Baca juga: Mudah, Cara Membuat Pupuk Organik dari Batang Pisang

Namun demikian, apabila untuk memproduksi pisang, pada saat kekurangan air dan hanya menggunakan air dari batang pisang. Tanaman ini tidak dapat menumbuhkan buahnya.

Angin juga berpotensi menggangu pertumbuhan dari tanaman pisang. Sebagai contoh, apabila angin dengan kecepatan tinggi seperti angin kumbang yang berpotensi dapat merusak daun, maka angin akan mempengaruhi pertumbuhan dari tanaman.

Curah hujan yang tergolong optimal untuk pertumbuhan tanaman pisang adalah 1.520 sampai 3.800 mm per tahun dan dua bulan kering.

Selain itu, perbedaan curah hujan juga harus disesuaikan dengan ketinggian air tanah supaya tanah yang digunakan untuk menanam tanaman pisang tidak tergenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau