Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara agar Tanaman Padi Tidak Dimakan Tikus

Kompas.com - 03/09/2022, 11:01 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tikus adalah salah satu hama tanaman padi yang merugikan. Serangan hama tikus dapat menurunkan produktivitas hasil panen padi, bahkan dapat menyebabkan kegagalan panen.

Oleh karena itu perlu dilakukan cara agar tanaman padi tidak di makan tikus. Hama tikus termasuk hama tanaman padi yang cukup sulit dikendalikan.

Hal ini karena tikus menyerang tanaman padi pada malam hari dan bersembunyi pada saluran irigasi atau lubang-lubang di sekitar pematang sawah saat siang, sehingga sulit ditemukan.

Baca juga: 4 Jenis Hama Tanaman Padi yang Bisa Menyebabkan Gagal Panen

Cara agar tanaman padi tidak dimakan tikus harus di lakukan sejak awal sebelum tanam. Apabila telat mengendalikan, hama tikus akan bertambah sangat banyak.

Menurut Cybext Kementerian Pertanian Indonesia, satu pasang induk tikus dalam jangka waktu satu tahun dapat berkembangbiak sebanyak 1.270 ekor tikus. Bayangkan jika ada 1.000 pasang induk tikus dalam satu lokasi tanam, pematang sawah berhektar-hektar bisa lenyap seketika.

Adapun cara agar tanaman padi tidak dimakan tikus, bisa dengan menggunakan upaya berikut ini.

Ilustrasi tanaman padi. UNSPLASH/GRAPHIC NODE Ilustrasi tanaman padi.

1. Pembersihan lahan

Sebelum bibit padi di tanam, langkah awal yang perlu dilakukan yaitu membersihkan lahan. Pembersihan lahan berguna untuk memudahkan pengolahan lahan.

Baca juga: Cara Mengusir Hama Burung Tanaman Padi, Bisa Pakai Bunga Matahari

Selain itu juga, pembersihan lahan juga berguna untuk menemukan tempat bersembunyi tikus dan menutup lubang - lubang tempat tikus bersembunyi di siang hari.

2. Penggenangan lahan

Cara agar tanaman padi tidak dimakan tikus selanjutnya yaitu petak lahan sawah yang baru di olah, digenangi air. Tujuan dari penggenangan ini supaya lubang-lubang tempat tikus bersembunyi dipenuhi oleh air, sehingga tikus akan tenggelam dan mati.

 

3. Gropyokan

Langkah berikutnya untuk mengendalikan tikus yaitu dengan gropyokan. Pasalnya, hama ini bisa menyerang banyak lahan.

Oleh karena itu, dalam penanganannya harus dilakukan bersama-sama. Petani membawa alat pemukul dan perangkap tikus, berjalan mengitari pematang sawah secara bersama-sama untuk membasmi hama tikus.

Para petani mengembangkan rumah bagi burung hantu di persawahan Pedukuhan (dusun) Dobangsan dan sekitarnya pada Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Para petani mengembangkan rumah bagi burung hantu di persawahan Pedukuhan (dusun) Dobangsan dan sekitarnya pada Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

4. Musuh alami

Cara agar tanaman padi tidak dimakan tikus dapat menggunakan bantuan musuh alami tikus. Musuh alami tikus yang dapat di gunakan seperti burung hantu.

Baca juga: Cara Pemupukan Berimbang pada Tanaman Padi agar Tumbuh Subur

Burung hantu aktif mencari makan pada malam hari, sehingga cukup efektif untuk mengendalikan tikus. Burung hantu dapat dipelihara pada pematang sawah, dengan membuat sarang burung hantu.

5. Racun tikus

Ketika semua cara di atas belum ampuh untuk membasmi hama tikus, maka langkah terakhir yang bisa diambil yaitu pengendalian kimiawi menggunakan rodentisida. Perlu diketahui bahwa rodentisida merupakan pestisida khusus untuk membasmi hama tikus.

Campurkan rodentisida dengan gabah atau beras. Letakan di jalan yang sering di lewati tikus dan tikus yang memakan gabah atau beras tersebut akan mati.

Baca juga: Pedoman Cara Memupuk Tanaman Padi yang Benar

Itulah cara agar tanaman padi tidak dimakan tikus. Langkah pengendalian tersebut bisa dilakukan untuk menjaga produktivitas tanaman padi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com