Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi

Kompas.com - 04/09/2022, 19:55 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penelitian tentang pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi masih terus dikembangkan. Pasalnya, hama dan penyakit tanaman pada terus berkembang dan jumlahnya semakin banyak.

Hama dan penyakit pada tanaman padi merupakan salah satu kendala dalam budi daya tanaman padi. Kendala ini semakin diperparah dengan kondisi iklim dunia yang semakin tidak menentu.

Baca juga: 4 Penyakit Tanaman Padi yang Bisa Menyebabkan Gagal Panen

Perubahan iklim yang tidak menentu ini menyebabkan pengendalian hama dan penyakit tanaman padi sering tidak tepat saran.

Ilustrasi tanaman padi. FREEPIK/SUKSAO Ilustrasi tanaman padi.

Hama dan penyakit tanaman padi yang sering menyebabkan kerugian besar, antara lain tikus, wereng, penggerek batang, penyakit blast, tungro, serta penyakit hawar daun.

Jika hama dan penyakit ini tidak dikendalikan dari awal, produktivitas tanaman bisa menurun hingga menyebabkan gagal panen. 

Baca juga: Catat, 5 Manfaat Sekam Padi sebagai Media Tanam

Karena itu, pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi yang tepat harus dilakukan secara terpadu.

Pengendalian terpadu adalah pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan dengan memadukan berbagai jenis pengendalian seperti pengendalian mekanis, biologi, maupun kimiawi.

Mengutip dari situs Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian, Minggu (4/9/2022), berikut cara pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi. 

1. Pemilihan varietas

Pemilihan varietas tahan penyakit dan hama merupakan langkah awal yang dapat dilakukan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menghasilkan berbagai varietas yang memiliki genetika kuat. 

Beberapa jenis varietas yang tahan terhadap hama penyakit seperti Inpari 18, Inpari 13, Inpari 19, dan Inpari 20.

Baca juga: Cara Mengusir Hama Burung Tanaman Padi, Bisa Pakai Bunga Matahari

2. Rotasi tanam

Selanjutnya, cara pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi adalah rotasi tanam.

Pengaturan pola tanam padi yang diselingi tanaman palawaji dapat mengurangi serangan hama penyakit padi. Langkah ini berguna memutus rantai siklus penyebaran hama dan penyakit.

3. Musuh alami

Di alam liar, semua hama dan penyakit memiliki musuh alami. Salah satu predator yang biasanya digunakan untuk mengendalikan hama tanaman padi adalah burung hantu

Baca juga: Daftar Gulma pada Tanaman Padi yang Merugikan

4. Pestisida nabati

Para petani mengembangkan rumah bagi burung hantu di persawahan Pedukuhan (dusun) Dobangsan dan sekitarnya pada Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Para petani mengembangkan rumah bagi burung hantu di persawahan Pedukuhan (dusun) Dobangsan dan sekitarnya pada Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pestisida nabati adalah obat tanaman padi yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan.

Beberapa tanaman seperti daun nimba, sambiloto, daun tembakau, dan akar tuba bisa dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan organisme penggangu tanaman (OPT) padi.

Baca juga: 4 Jenis Hama Tanaman Padi yang Bisa Menyebabkan Gagal Panen

5. Pestisida kimia

Apabila langkah-langkah di atas belum membuahkan hasil, langkah terakhir yang dapat dilakukan adalah menggunakan pestisida kimia.

Penggunaan pestisida kimia harus memperhatikan dosis, jenis, waktu, dan cara aplikasi untuk memberikan hasil terbaik.

Itu dia cara pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi secara terpadu. Pengendalian tak hanya mengurangi serangan OPT, tapi juga bisa menjadi salah satu langkah mewujudkan pertanian berkelanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau