Selain itu, pupuk kompos daun mengandung Mg dan Ca yang cukup tinggi baik menujang dalam pembesaran sel- sel merismatik pada saat tanaman mengalami pertumbuhan.
Ini merupakan beberapa pupuk anorganik yang banyak dijual di pasaran. Pupuk urea, pupuk KCl, dan pupuk SP-36 banyak digunakan petani karena mengandung unsur N, P, dan K yang cukup tinggi.
Pupuk anorganik diberikan pada tanaman yang sudah dipindahkan di lahan bedengan bermulsa.
Pemberian pupuk Phonska cair bertujuan untuk meransang pertumbuhan tunas di ketiak daun, meransang pertumbuhan bunga dan buah cabe agar berbuah lebat.
Baca juga: Cara Menanam Cabe di Pot, Mudah dan Praktis
Jenis pupuk yang biasa digunakan untuk pupuk dasar pada pengolahan lahan yaitu pupuk kotoran ayam. Pupuk dasar ini menggunakan pupuk kandang dari kotoran ayam petelur karena mengandung N yang tinggi.
Teknik pengaplikasian dengan cara disebar, dengan dosis 10 sampai 20 ton per hektar dan diberi kapur dolomit dengan dosis 100 kg per hektar secara merata di atas bedengan.
Pemupukan kimia diberikan setelah diberi pupuk kandang dan dolomit, pupuk kimia yang diberikan.
Pupuk urea diberikan sebanyak 500 kg per hektar, pupuk SP-36 250 kg per hektar, pupuk KCl 250 kg per hektar, kemudian dibentuk bedengan dengan menggunakan cangkul.
Baca juga: Cara Menanam Cabe Hidroponik dengan Sistem Wick, Pakai Wadah Bekas