JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam budidaya jagung manis, panen biasanya dilakukan setelah memasuki usia 64 hingga 82 hari setelah tanam (HST). Waktu ini berjarak kurang lebih selama 21 hari setelah berbunga.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (9/9/2022), lamanya waktu panen bergantung pada varietas yang ditanam. Jagung manis sendiri biasanya dipanen untuk dikonsumsi dalam keadaan segar.
Jika jagung manis ditanam di dataran tinggi, waktu panennya bisa lebih lama. Waktu panen jagung manis bisa mencapai 104 HST.
Baca juga: 3 Tips Menanam Jagung agar Buahnya Besar
Lamanya waktu ini tentu saja akan memengaruhi tekstur dan rasa jagung manis, terutama rasa manis yang dihasilkan.
Panen jagung manis yang terlalu cepat bisa mengakibatkan produksinya lebih rendah. Biji jagung manis belum terbentuk secara sempurna.
Akan tetapi, panen yang terlalu tua bisa menyebabkan biji jagung mengeras dan rasa manisnya berkurang. Gula yang terdapat pada jagung sudah berubah menjadi pati.
Untuk mendapatkan kandungan gula tertinggi, bisa dilakukan dengan memanen pada umur 20 hari setelah bunga betina berbuah. Setelah itu, kandungan gula pada jagung akan berangsur-angsur menurun.
Baca juga: Varietas Jagung Manis Unggul, Rasanya Manis dan Warnanya Cerah
Semakin tua, kandungan gula ini akan semakin sedikit.
Ada cara tepat untuk panen jagung manis. Ciri-ciri jagung manis siap panen adalah sebagai berikut.