Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Pupuk Kandang dari Kotoran Sapi

Kompas.com - 09/09/2022, 16:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemupukan adalah salah satu aspek penting dalam perawatan tanaman. Pupuk yang diberikan kepada tanaman dapat berupa pupuk organik atau pupuk alami maupun pupuk kimia.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (9/9/2022), pupuk kandang adalah olahan kotoran hewan, biasanya ternak, yang diberikan pada lahan pertanian untuk memperbaiki kesuburan dan struktur tanah.

Pupuk kandang adalah pupuk organik, sebagaimana kompos dan pupuk hijau.

Baca juga: Pupuk untuk Tanaman Cabe agar Panen Melimpah

Ilustrasi pupuk organik, pupuk kandang. FREEPIK/FREEPIK Ilustrasi pupuk organik, pupuk kandang.

 

Zat hara yang dikandung pupuk kandang tergantung dari sumber kotoran bahan bakunya. Pupuk kandang ternak besar kaya akan nitrogen, dan mineral logam, seperti magnesium, kalium, dan kalsium.

Adapun pupuk kandang dari kotoran ayam memiliki kandungan fosfor lebih tinggi. Namun, manfaat utama pupuk kandang adalah mempertahankan struktur fisik tanah, sehingga akar dapat tumbuh secara baik.

Cara membuat pupuk kandang

Ada dua cara pembuatan pupuk kandang secara alami, yaitu secara terbuka dan secara tertutup.

1. Cara membuat pupuk kandang secara terbuka

Sesuai dengan namanya, proses pembuatan pupuk kandang ini dilakukan dengan cara menimbun kotoran sapi di tempat terbuka sehingga akan mengalami proses dekomposisi atau penguraian oleh mikroorganisme berlangsung di udara bebas.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Perangsang Akar dari Air Rendaman Tauge

Biasanya proses dekomposisi dengan cara terbuka bisa berlangsung dengan cepat, tetapi akan menimbulkan risiko polusi udara bagi lingkungan sekitarnya.

Ilustrasi pupuk kandang.SHUTTERSTOCK/SINGKHAM Ilustrasi pupuk kandang.

Berikut cara pembuatan pupuk kandang secara alami dari kotoran sapi di tempat terbuka.

Pertama, jemur kotoran sapi di bawah sinar matahari selama dua hari supaya kadar airnya berkurang. Setelah dijemur, pindahkan ke lokasi yang beratap, tapi tanpa dinding agar sirkulasi udara lancar.

Biarkan selama dua mingu sampai matang. Sebaiknya tempat penimbunan lebih tinggi dari tanah di sekitarnya, agar ketika turun hujan timbunan kotoran sapi tidak tergenang.

Baca juga: 8 Jenis Pupuk yang Bagus untuk Pohon Durian

Setelah dua bulan, kotoran sapi telah menjadi pupuk kandang yang siap digunakan.

2. Cara membuat pupuk kandang dengan cara tertutup

Buatlah lubang di tanah dengan ukuran sesuai jumlah kotoran sapi yang akan diproses. Sebaiknya, dinding lubang dilapisi semen untuk mencegah rembesan air dari luar lubang.

Dasar lubang dibiarkan apa adanya agar air yang masih terdapat pada kotoran bisa meresap ke bawah.

Masukkan kotoran sapi kedalam luang, tetapi jangan sampai penuh. Untuk mencegah proses pengemasan, taburkan kapur pertanian secara tipis merata ke atas permukaan kotoran, lalu timbun degan tanah.

Baca juga: Tips Aplikasi Pupuk NPK Pelangi yang Benar

Biarkan selama tiga sampai empat bulan sampai kotoran sapi terdekomposisi secara sempurna menjadi pupuk yang siap digunakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau