JAKARTA, KOMPAS.com - Pemupukan adalah salah satu aspek penting dalam perawatan tanaman. Pupuk yang diberikan kepada tanaman dapat berupa pupuk organik atau pupuk alami maupun pupuk kimia.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (9/9/2022), pupuk kandang adalah olahan kotoran hewan, biasanya ternak, yang diberikan pada lahan pertanian untuk memperbaiki kesuburan dan struktur tanah.
Pupuk kandang adalah pupuk organik, sebagaimana kompos dan pupuk hijau.
Baca juga: Pupuk untuk Tanaman Cabe agar Panen Melimpah
Zat hara yang dikandung pupuk kandang tergantung dari sumber kotoran bahan bakunya. Pupuk kandang ternak besar kaya akan nitrogen, dan mineral logam, seperti magnesium, kalium, dan kalsium.
Adapun pupuk kandang dari kotoran ayam memiliki kandungan fosfor lebih tinggi. Namun, manfaat utama pupuk kandang adalah mempertahankan struktur fisik tanah, sehingga akar dapat tumbuh secara baik.
Ada dua cara pembuatan pupuk kandang secara alami, yaitu secara terbuka dan secara tertutup.
Sesuai dengan namanya, proses pembuatan pupuk kandang ini dilakukan dengan cara menimbun kotoran sapi di tempat terbuka sehingga akan mengalami proses dekomposisi atau penguraian oleh mikroorganisme berlangsung di udara bebas.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Perangsang Akar dari Air Rendaman Tauge
Biasanya proses dekomposisi dengan cara terbuka bisa berlangsung dengan cepat, tetapi akan menimbulkan risiko polusi udara bagi lingkungan sekitarnya.
Berikut cara pembuatan pupuk kandang secara alami dari kotoran sapi di tempat terbuka.
Pertama, jemur kotoran sapi di bawah sinar matahari selama dua hari supaya kadar airnya berkurang. Setelah dijemur, pindahkan ke lokasi yang beratap, tapi tanpa dinding agar sirkulasi udara lancar.
Biarkan selama dua mingu sampai matang. Sebaiknya tempat penimbunan lebih tinggi dari tanah di sekitarnya, agar ketika turun hujan timbunan kotoran sapi tidak tergenang.
Baca juga: 8 Jenis Pupuk yang Bagus untuk Pohon Durian
Setelah dua bulan, kotoran sapi telah menjadi pupuk kandang yang siap digunakan.
Buatlah lubang di tanah dengan ukuran sesuai jumlah kotoran sapi yang akan diproses. Sebaiknya, dinding lubang dilapisi semen untuk mencegah rembesan air dari luar lubang.
Dasar lubang dibiarkan apa adanya agar air yang masih terdapat pada kotoran bisa meresap ke bawah.
Masukkan kotoran sapi kedalam luang, tetapi jangan sampai penuh. Untuk mencegah proses pengemasan, taburkan kapur pertanian secara tipis merata ke atas permukaan kotoran, lalu timbun degan tanah.
Baca juga: Tips Aplikasi Pupuk NPK Pelangi yang Benar
Biarkan selama tiga sampai empat bulan sampai kotoran sapi terdekomposisi secara sempurna menjadi pupuk yang siap digunakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.