JAKARTA, KOMPAS.com - Cara menanam bawang bombay tidak berbeda jauh dengan cara menanam jenis bawang lainnya. Perlu diketahui bahwa jenis bawang ini bukan berasal dari Indonesia.
Bawang bombay berasal dari daerah Bombai (sekarang Mumbai) di India. Bawang bombay populer di Indonesia untuk dijadikan bahan baku masakan maupun sebagai hidangan utama seperti pada menu onion ring.
Baca juga: 4 Tips Menyimpan Bawang Bombay di Kulkas agar Tidak Mudah Busuk
Bawang bombay masih satu keluarga dengan bawang merah dan bawang putih. Ciri khas utama bawang bombay yaitu ukuranya yang besar dan daging umbinya yang tebal.
Berdasarkan penjelasan di Cybext Kementerian Pertanian, berikut ini pedoman menanam bawang bombay yang benar.
Bibit bawang bombai dapat diperoleh dengan dua cara. Cara yang pertama melalui biji dan cara yang kedua melalui umbi.
Bibit bawang bombay yang berasal dari biji memiliki keunggulan seperti harganya yang murah dan jumlahnya banyak. Akan tetapi, kekurangan bibit dari biji yaitu umur bawang bombay yang lebih panjang.
Bibit yang berasal dari umbi, memiliki umur yang relatif singkat. Namun harga bibit ini relatif lebih mahal, sehingga membuat petani harus mengeluarkan modal lebih besar untuk membeli bibit.
Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Bau Bawang Bombay pada Tangan dan Ruangan
Bawang bombay cocok ditanam pada lahan diketinggian 800 mdpl dengan suhu 14-20 derajat Celcius dan penyinaran matahari 14 jam sehari. Lahan yang akan ditanami bawang bombay diolah terlebih dahulu menggunakan cangkul maupun traktor.
Berikan pupuk dasar berupa pupuk kandang 6 sampai 10 ton, buat bedengan dengan lebar 100 sampai 120 cm dan panjang mengikuti bentuk lahan. Buat drainase dengan ukuran 40 sampai 60 cm dengan tinggi 30 hingga 50 cm.