Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Pupuk Fosfor dan Manfaatnya untuk Tanaman?

Kompas.com - 13/09/2022, 13:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu aspek penting dalam budidaya tanaman adalah pemberian pupuk. Fungsi pupuk adalah sebagai salah satu sumber zat hara buatan yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan nutrisi, terutama unsur-unsur nitrogen, fosfor, dan kalium.

Dikutip dari laman Badan Penelitian Pertanian Lahan Rawa Kementerian Pertanian RI, Selasa (13/9/2022), unsur fosfor diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsur nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4.

Macam-macam pupuk fosfor adalah sebagai berikut.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk KCl dari Sabut Kelapa

Ilustrasi pupuk fosfat.SHUTTERSTOCK/CRINIGER KOLIO Ilustrasi pupuk fosfat.

1. Pupuk superfosfat (Ca(H2PO4)2)

Pupuk ini sangat mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh akar tanaman. Contohnya adalah engkel superfosfat (ES) yang mengandung sekitar 15 persen P2O5, double superfosfat (DS) yang mengandung sekitar 30 persen P2O5, dan triple superfosfat atau pupuk TSP yang mengandung sekitar 45 persen P2O5

2. Pupuk FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2

Pupuk ini baik digunakan pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium. Contohnya adalah pupuk aluminium fosfat (AlPO4) dan pupuk besi (III), serta pupuk fosfat (FePO4).

Ciri-ciri pupuk fosfor

Pupuk ini berwarna abu-abu coklat muda. Sebagian pupuk fosfor larut dalam air dan reaksi fisiologisnya sedikit asam. Bahaya meracun sulfat relatif kecil dan sulfidanya yang berasal dari reduksi sulfat juga rendah.

Pupuk ini bekerja dengan lambat dan kemungkinan pelin­dian juga rendah. Bila diberikan pada tanah yang banyak mengandung Fe3+ dan Al3+ bebas akan terjadi sematan P oleh kedua unsur tersebut.

Baca juga: Apa Itu Pupuk KCl dan Manfaatnya untuk Tanaman?

Karena lambat bekerjanya, pupuk ini diberikan sebagai pupuk dasar.

Ilustrasi pupuk kimia, pupuk fosfor. SHUTTERSTOCK/NUTTAPONG Ilustrasi pupuk kimia, pupuk fosfor.

Jenis-jenis pupuk fosfor

Seperti pupuk nitrogen, tiga golongan pupuk fosfor dapat dibedakan menurut cara kombinasi maupun ketersediaan asam fosforiknya.

1. Fosfat terlarut air

Pupuk fosfat dengan asam fosfor terlarut air ini mencakup superfosfat (16-20 persen P2O5), double atau triple superfosfat (36-48 persen P2O5), monoamonium fosfat (11 persen N dan 53 persen P2O5), dan diamonium fosfat (21 persen N dan 48 persen P2O5).

Keuntungan menggunakan pupuk fosfat yang terlarut air adalah ion fosfatnya dapat diserap dengan cepat dan dengan demikian tersedia bagi tanaman muda yang sistem perakarannya belum berkembang penuh.

Baca juga: Tips Pemberian Pupuk untuk Tanaman Terong yang Tepat

Tanaman itu tanggap baik sekali terhadap fosfat yang tersedia dengan mudah. Superfosfat mempunyai pengaruh yang sangat menguntungkan, karena ketersediaan yang mudah dari ion fosfatnya dan beberapa jenis tanah, karena kandungan gipsumnya.

Fosfat terlarut air dalam kebanyakan tanah diubah dengan cepat menjadi bentuk yang tak larut air, tetapi pada beberapa jenis tanah tetap tersedia bagi tanaman sampai suatu batas tertentu. Jadi, bahaya kehilangan karena proses pencucian sangat kecil kemungkinan terjadinya pada fosfat terlarut air.

Pada tanah yang masam dengan kandungan basi dan aluminium yang tinggi, fosfat dari pupuk fosfat terlarut air dapat diubah ke dalam bentuk tak larut demikian cepatnya sehingga tanaman mungkin sangat sedikit mendapatkan manfaat dari perlakuan pemupukan.

Proses fiksasi ini dapat diperlambat sedikit dengan menempatkan pupuk terlarut air ini dalam kantong-kantong atau lubang-lubang disamping tanaman, jadi memastikan kontak langsung dengan partikel tanah yang sekecil-kecilnya.

Baca juga: Pemberian Pupuk NPK untuk Tanaman, Lebih Baik Ditabur atau Dikocor?

2. Fosfat terlarut asam sitrat

Pupuk fosfat yang asam fosfornya larut dalam asam sitrat atau amonium sitrat mencakup kerak baja (14 hingga 18 persen P2O5) dan dikalsium fosfat (39 persen P2O5) yang terdapat dalam beberapa fosfat alam juga renania fosfat.

Pupuk dari golongan ini terutama cocok untuk perlakuan tanah-tanah masam karena kurangnya bahaya fiksasi tak balik dari asam fosfor sebagai fosfat besi dan aluminium dibanding dengan fosfat terlarut air.

Selain itu, sebagai hasil reaksi basanya dan banyaknya kalsium reaktif yang dikandungnya, mereka berpengaruh sangat baik pada tanah masam, terutama tanah latosol.

Ilustrasi pupuk. SHUTTERSTOCK/FOTODUETS Ilustrasi pupuk.

3. Fosfat alam

Ini adalah pupuk fosfat yang asam fosfornya tidak larut dalam kedua zat pelarut di atas. Fosfor dalam golongan ini merupakan bahan mentah untuk pembuatan superfosfat dan fosfat terlarut lainnya (kecuali kerak baja).

Baca juga: Pupuk untuk Tanaman Cabe agar Panen Melimpah

Kandungan asam fosfatnya bervariasi dalam batas-batas lebar, teapi fosfat alam yang dapat ditambang secara komersial umumnya mengandung lebih dari 30 persen P2O5.

Pada tanah yang sangat masam dan juga pada tanah organik fosfat yang digerus halus dapat menunjukkan hasil pupuk yang baik karena bahaya fiksasi masih kurang.

Pengaruh fosfat alam (yang harus diberikan dalam jumlah yang jauh lebih besar dari fosfat pabrik) sering baru terlihat setelah dalam rentan waktu tertentu.. Beberapa fosfat alam yang terdapat secara alami juga memiliki persentase fosfat terlarut asam sitrat, yang dapat sampai 5 persen P2O5.

Ketersediaan asam fosfor dapat ditingkatkan apabila fosfat alam dibenamkan dalam tanah bersamaSap dengan pupuk organik hijau atau bahan organik lainnya.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Kandang dari Kotoran Sapi

Secara umum, jika tanah mempunyai pH 6 atau kurang dan fosfat alam tersedia dengan harga murah, maka sebaiknya digunakan sebagai pupuk dasar karena ini akan mengurangi jumlah superfosfat yang diperlukan tanaman akan tetapi dengan harga yang mahal.

Sumber fosfor

1. Pupuk SP36

Pupuk ini mengandung 36 persen fosfor dalam bentuk P2O5. Pupuk ini terbuat dari fosfat alam dan sulfat.

Pupuk SP36 berbentuk butiran dan berwarna abu-abu. Sifatnya agak sulit larut dalam air dan bereaksi lambat sehingga selalu digunakan sebagai pupuk dasar.

Reaksi kimianya tergolong netral, tidak higroskopis dan bersifat membakar.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Perangsang Akar dari Air Rendaman Tauge

Penggunaan pupuk kimia cair untuk menyuburkan lahan pertanianpixabay.com Penggunaan pupuk kimia cair untuk menyuburkan lahan pertanian

2. Amonium phosphat

Monoamonium phosphay (MAP) memiliki analisis 11.52.0. Diamonium Phospat memiliki (DAP) analisis 16.48.0 atau 18.46.0.

Pupuk ini umumnya digunakan untuk merangsang pertumbuhan awal tanaman (styarter fertillizer). Bentuknya berupa butiran berwarna coklat kekuningan.

Reaksinya termasuk alkalis dan mudah larut di dalam air. Sifat lainnya adalah tidak higroskopis, sehingga tahan disimpan lebih lama dan tidak bersifat membakar karena indeks garamnya rendah.

Manfaat pupuk fosfor untuk tanaman

Fosfor merupakan komponen penyusun beberapa enzim, protein, ATP, RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat genetik tanaman.

Baca juga: 8 Jenis Pupuk yang Bagus untuk Pohon Durian

Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih , akar, bunga, dan buah. Dengan membaiknya struktur perakaran sehingga daya serap nutrisi pun lebih baik.

Bersama dengan kalium, fosfor digunakan untuk merangsang pembungaan. Hal itu wajar, sebab kebutuhan tanaman terhadap fosfor meningkat tinggi ketika tanaman akan berbunga.

Pupuk fosfor atau pupuk fosfat bermanfaat untuk tanaman dalam proses sebagai berikut.

  • Respirasi dan fotosintesis
  • Penyusunan asam nukleat
  • Pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah
  • Perangsang perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan
  • Mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko keterlambatan waktu panen.

Dampak kekurangan unsur fosfor pada tanaman

Dampak tanaman kekurangan unsur fosfor dimulai dari daun tua menjadi keunguan cenderung kelabu. Tepi daun coklat dan tulang daun muda berwarna hijau gelap. 

Baca juga: Tips Aplikasi Pupuk NPK Pelangi yang Benar

Tanaman juga bisa hangus, mengalami pertumbuhan daun kecil, kerdil, dan akhirnya rontok. Fase pertumbuhan pun lambat dan tanaman kerdil.

Adapun kelebihan unsur fosfor menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro seperti besi (Fe), tembaga (Cu), dan seng (Zn) terganggu. Namun, gejalanya tidak terlihat secara fisik pada tanaman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau