Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa, Cara Membuat Melon Berbuah Lebat dan Manis

Kompas.com - 16/09/2022, 15:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Melon adalah salah satu buah populer yang memiliki banyak kandungan gizi. Cara menanam melon dan perawatan tanaman bisa memengaruhi rasa manis dan produksi buahnya.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (16/9/2022), ada beberapa jenis melon, yakni melon bernet yang memiliki jaring di permukaan buah, berdaging buah warna putih dan oranye dengan tingkat kemanisan 15 persen ke bawah.

Kemudian ada pula golden melon yang berkulit halus, memiliki kulit warna kuning emas dan hijau, daging buah berwarna putih, oranye, dan hijau dengan tingkat kemanisan 15 persen ke atas.

Baca juga: Tidak Sulit, Begini Cara Menanam Melon agar Buahnya Besar

Ilsutrasi buah melon kuningPixabay/stux Ilsutrasi buah melon kuning

Dalam memilih jenis melon untuk ditanam, lakukanlah pengamatan pada deskripsi varietas di kemasan bibit, pilih dengan potensi tingkat kemanisan tinggi.

Berikut beberapa cara membuat melon berbuah lebat dan manis.

1. Pemupukan

Lakukan pemilihan jenis pupuk yang berkualitas kemudian pemupukan hendaknya sesuai dengan fase pertumbuhan, pengolahan lahan, fase vegetatif atau generatif, serta rekomendasi pemupukan.

Adapun unsur hara yang diperlukan tanaman melon dapat digolongkan sebagai berikut.

Baca juga: Tidak Sulit, Begini Cara Menanam Melon dalam Pot agar Buahnya Besar

Makro fungsional sebagai dasar struktur penyusun utama tanaman, komponen utama hampir semua reaksi kimia tanaman dan oksidator utama seluruh proses metabolisme yang terdiri dari Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O)

Makro primer berfungsi pada pertumbuhan organ-organ vegetatif (daun, batang, dan lainnya), pertumbuhan akar dan perangsang pembungaan serta aktivator untuk banyak enzim tanaman. Termasuk dalam unsur makro primer adalah Nitrogen (N), Phospor (P) dan Kalium (K).

Budi daya melon dengan sistem modernFreepik/jcomp Budi daya melon dengan sistem modern

Makro sekunder merupakan komponen penyusun utama dinding sel tanaman, pembentuk inti klorofil, protein-protein inti pertumbuhan, transporter dan substitusi bagi kalium saat kritis.

Termasuk dalam unsur makro sekunder adalah Calsium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur (S) dan Natrium (Na).

Baca juga: Cara Menanam Melon Kuning agar Berbuah Banyak dan Menguntungkan

Sementara itu, mikro esensial terdiri dari Chlor (Cl) yang berfungsi membantu menyempurnakan reaksi fotosintesis, Besi (Fe) yang membantu reaksi sintesa klorofil, dan Seng (Zn) sebagai aktivator untuk banyak enzim tanaman.

Kemudian, Tembaga (Cu) yang berperan dalam pembentukan enzim-enzim utama tanaman, Mangan (Mn) yang berperan sebagai aktivator pembentukan protein tanaman, Boron (Bo) yang mendukung stabilitas sel tanaman, dan Molibdenum (Mo) sebagai pengikat utama unsur nitrogen.

Adapun mikrobeneficial terdiri dari Silika (Si) berfungsi memperkuat jaringan dan daya tahan tanaman, Kobalt (Co) yang berperan memperkuat pengikatan Nitrogen, Selenium (Se) sebagai mitigator stress pada tanaman, Nikel Ni) yang berperan sebagai enzim yang menguraikan Nitrogen dan Vanadium (V) yang meningkatkan kapasitas penyimpanan asam amino.

Pemupukan dasar dilakukan dengan cara menabur di atas bedengan sebelum bibit ditanam, berupa dolomit 2 sampai 4 kg per meter bedengan, pupuk organik matang 2 sampai 4 kg per meter bedengan, pupuk NPK 16-16-16 dengan dosis 40 gram per lubang tanaman, dan pupuk fosfat 20 gram per lubang tanaman.

Baca juga: Panduan Pupuk Pohon Durian agar Subur dan Rajin Berbuah

Pada fase vegetatif, yaitu pada saat umur 5, 10 dan 15 hari setelah tanam (HST), berikan pupuk NPK 16-16-16 sebanyak 1,5 kg per drum dan pupuk kalsium plus boron 1 kg per drum dengan cara dikocor.

Pada fase generatif, yakni umur 20 dan 25 HST, berikan pupuk NPK 15-09-20 sebanyak 4 kg per drum dan pupuk kalsium plus boron 2 kg per drum dengan cara dikocor.

Tanaman melonFreepik/jcomp Tanaman melon

2. Pemeliharaan yang tepat

Kegaiatan pemeliharan melon terdiri dari pemangkasan pertama yang dilakukan pada umur 15 HST terhadap tunas apikal, kemudian tunas yang dipelihara adalah tunas lateral atau tunas air 2 atau 3 cabang untuk kemudian buahkan pada cabang 9 sampai dengan 13.

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan melalui pengamatan yang cermat, apabila terdapat gejala serangan, segera lakukan tindakan, mekanis, biologis maupun kimiawi.

Baca juga: Cara Menanam Nangka agar Cepat Berbuah Lebat

Pemanenan saat usia panen atau masak fisiologis umur sesuai deskripsi varietas. Saat panen upayakan daun masih sempurna.

Cara memanen melon dilakukan dengan memotong tangkai buah menggunakan pisau tajam, dan menyisakan tangkai minimal 2 cm untuk memperpanjang masa simpan buah.

Pemanenan dapat dilakukan secara bertahap, dengan terlebih dahulu memetik buah yang benar-benar telah siap dipanen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com