JAKARTA, KOMPAS.com - Buah durian adalah salah satu buah yang sangat digemari oleh masyarakat. Durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad ke-7 Masehi.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (16/9/2022), buah durian merupakan buah eksotis dengan rasa manis hingga pahit, beraroma harum dengan warna dagingnya putih sampai kekuningan dan banyak mengandung kalori, vitamin, lemak dan protein.
Di Thailand budidaya tanaman durian sudah dilakukan secara intensif dalam kawasan berbentuk kebun yang cukup luas, sedang di Indonesia pada umumnya masih berupa tanaman yang di tanam di pekarangan.
Baca juga: Mengenal Pohon Durian Musang King Kaki Tiga dan Cara Menanamnya
Manfaat pohon durian selain diambil buahnya, pohonnya dapat dipakai sebagai pencegah erosi di lahan yang miring, batangnya dapat digunakan sebagai bahan bangunan, bijinya mempunyai kandungan pati cukup dapat dipakai sebagai alternatif pengganti makanan, kulitnya dapat dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus.
Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan.
Pupuk pohon durian yang tepat dapat membuat tanaman tumbuh subur.
Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan berupa pupuk NPK 15-15-15 dengan dosis 200 gram per pohon.
Baca juga: Hama dan Penyakit yang Sering Menyerang Pohon Durian, Apa Saja?
Selanjutnya, pemupukan susulan dengan pupuk NPK itu dilakukan rutin setiap empat bulan sekali sampai tanaman berumur tiga tahun. Setahun sekali tanaman dipupuk dengan pupuk organik kompos atau pupuk kandang 60 hingga 100 kg per pohon pada musim kemarau.