JAKARTA, KOMPAS.com - Pisang merupakan salah satu tanaman yang mudah dibudidayakan. Sayangnya, tanaman ini tidak bisa lepas dari ancaman serangan hama tanaman.
Salah satu jenis hama yang sering dijumpai pada tanaman pisang adalah hama ulat penggulung daun. Hama ini bisa menyebabkan kerusakan hingga 60 persen.
Baca juga: Mengenal Ulat Pisang Penggulung Daun hingga Thrips yang Rusak Pohon Pisang
Sesuai dengan namanya, hama ini menyerang tanaman pisang pada bagian daun. Dilansir dari Prosiding Semnas Biodiversity Conservation, Rabu (21/9/2022), ulat penggulung daun dapat menyebabkan daun menggulung.
Selain itu, bisa memotong sebagian daun dari bagian pinggir daun yang sejajar dengan tulang daun utama. Ulat tersebut bisa merekat pada daun dengan benang-benang halus berwarna putih yang dikeluarkan oleh larva ulat tersebut.
Apabila makanan tersedia, larva akan terus membentuk pupa dalam satu gulungan daun. Jika populasi hama ini tinggi, semua daun akan dimakan habis dan hanya tertinggal tulang daun.
Maka dari itu, perlu pengendalian yang tepat agar serangannya tidak masif dan membuat tanaman pisang mati.
Baca juga: Cara Menanam Pohon Pisang agar Cepat Berbuah
Cara mengendalikan ulat penggulung daun pisang perlu dilakukan sedini mungkin sebelum serangannya semakin masif.
Berdasarkan keterangan dalam Cybext Kementerian Pertanian Indonesia, pangkas daun pisang yang terserang, kemudian membakarnya untuk mengatasi hama ini.
Tak hanya itu, penyemproran insektisida berbahan aktif kuinalfos dan triklorfon juga bisa digunakan untuk membasmi ulat ini. Insektisida tersebut bersifat sistemik sehingga dinilai lebih efektif mengendalikan hama tersebut.
Baca juga: Cara Mengatasi Pohon Pisang Layu dengan Garam dan Deterjen
Sementara itu, dalam Prosiding Semnas Biodiversity Conservation disebutkan bahwa pengendalian ulat penggulung daun pisang juga bisa menggunakan musuh alami.
Beberapa musuh alami yang dapat menekan populasi hama ini, antara lain Brachymeria sp, Brachymeria lasus, Xanthopimpla gamspura, Pediobius erionotae, Theronia sp.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.