Lahan yang akan digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu dari bebatuan maupun gulma. setelah itu, olah lahan sampai gembur dan buat lubang tanam dengan kedalaman kurang lebih 0,75 m, panjang 0,6 m, dan lebar 9,6 m.
Lubang tanam dibuat dengan jarak 5 x 6 m atau 5 x 5 m. Atur juga baris tanam yang sejajar dengan arah timur ke barat. Tujuannya agar sinar matahari tersebar secara optimal.
Sebagai penutup lubang tanam, campurkan tanah galian dengan 20 kg bahan organik atau 3 bagian tanah ditambah dengan 1 bagian pasir dan 2 bagian pupuk kandang apabila tanahnya berat. Tambahkan juga kapur dolomit jika pH tanahnya kurang dari 5,5.
Baca juga: Tips Menanam Jeruk Limau di Dalam Pot, Tidak Sulit
Setelah lahan siap untuk ditanami, segeralah untuk mulai menanam jeruk baby. Cara menanam jeruk baby yaitu meletakan benih atau bibit ke dalam lubang tanam dan tutup dengan media tanam.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan supaya tanaman cepat beradaptasi. Pasang juga ajir atau tiang penyangga agar tanaman tumbuh dengan kokoh dan tidak mudah roboh saat ada angin kencang.
Percabangan harus diatur sedini mungkin agar pertumbuhan dan produktivitasnya optimal. Pola pengaturan cabang 1-3-9.
Baca juga: Cara Menanam Jeruk Nipis di Pot, Bisa di Halaman Rumah
Setiap pohon terdiri dari 1 batang utama kemudian diikuti oleh 3 cabang primer. Setiap cabang primer diikuti dengan 3 cabang sekunder.
Pengairan diperlukan untuk menunjang pertumbuhan tanaman terutama saat fase vegetatif, pembungaan, dan pembentukan buah. Namun, setelah panen ketinggian lahan sekitar 3 bulan untuk merangsang pembungaan.