JAKARTA, KOMPAS.com - Semangka adalah salah satu buah populer yang digemari masyarakat. Semangka memiliki rasa yang manis dan mengandung banyak air yang menyegarkan.
Untuk Anda yang menanam semangka atau budidaya semangka, tentu hasil yang diinginkan adalah buahnya melimpah. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan saat menanam semangka agar buahnya melimpah.
Dikutip dari laman Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten, Jumat (30/9/2022), berikut cara menanam semangka agar buahnya melimpah.
Baca juga: Tips Menanam Semangka Kuning agar Tumbuh Subur
Tanaman semangka cocok untuk daerah dengan curah hujan berkisar antara 40 sampai 50 mm setiap bulannya. Semangka cocok untuk ditanam di daerah atau tempat dengan suhu kurang lebih 25 derajat celcius pada siang hari.
Dengan demikian, jika ingin budidaya semangka, Anda tidak perlu takut dengan kondisi lahan, karena tanaman semangka bisa tumbuh di daratan dataran tinggi ataupun dataran rendah.
Untuk kelembapan udara, tanaman semangka cocok untuk daerah yang kering dan cenderung miskin akan uap air.
Tanaman semangka cocok untuk lahan yang memiliki lahan yang tidak ada naungannya atau cocok untuk daerah yang terkena sinar matahari secara langsung.
Baca juga: 8 Varietas Semangka Tanpa Biji, Apa Saja?
Kurangnya cahaya matahari dapat mengganggu proses perkembangan tanaman semangka, dan kemungkinan besar proses pemanenan akan mundur.
Adapun kondisi tanah atau lahan tanaman semangka cocok untuk daerah yang gembur memiliki unsur hara yang tinggi. pH tanah tanaman semangka cocok pada kisaran 6 sampai 6,7.
Jika kondisi tanah belum memenuhi kriteria tersebut sebaiknya dilakukan proses pengapuran dengan kapur dolomit sampai pH tanah sesuai.
Jenis benih yang paling bagus untuk digunakan yaitu jenis benih semangka hibrida impor. Jenis benih ini hadir dalam dua macam, yaitu triploid dan haploid.
Baca juga: Tips Merawat Tanaman Semangka agar Buahnya Besar dan Manis
Jika menggunakan benih triploid, sebaiknya Anda menyayat bijinya atau direnggangkan karena cangkang biji semangka ini cukup keras. Adapun biji semangka haploid cukup mudah untuk disemaikan karena cangkang bijinya tidak sekeras triploid.
Selanjutnya adalah proses perendaman biji semangka. Setelah direnggangkan, rendam biji semangka di dalam air dengan campuran air hangat, hormon tumbuh, fungisida dan bakterisida.
Lamanya perendaman sekitar 30 menit, lalu biji semangka diangkat dan ditiriskan sampai biji tersebut kering. Kemudian, bibit semangka siap untuk dikecambahkan dan siap untuk ditanam.
Yang perlu dilakukan saat pengolahan lahan persiapan sebelum tanam adalah pembersihan media tanam. Usahakan jangan sampai ada gulma pengganggu di lahan.
Baca juga: Cara Menanam Semangka Kuning Tanpa Biji
Setelah tanah sudah bersih dari gulma atau batu-batuan pengganggu, buatlah bedengan supaya air yang ada di dalam tanah bisa mudah untuk di alirkan. Perlu diingat bahwa tanaman semangka tidak menyukai lahan yang basah.
Usahakan jangan sampai ada lahan yang tergenang air.
Anda dianjurkan untuk melakukan penambahan unsur hara seperti pupuk organik dan pupuk kandang sebelum dilakukan proses penanaman. Jika dirasa hara dalam tanah sudah cukup, Anda bisa langsung melakukan proses penanaman.
Buat lubang tanam pada lahan semangka dengan kedalaman sekitar 8 sampai 10 cm. Lubang tanam ini sebaiknya dibuat seminggu sebelum proses penanaman
Baca juga: Cara Menanam Semangka Non Biji
Sebelum benih semangka ditanam di lahan, sebaiknya area lubang tanam disiram dengan gembor supaya lahan siap untuk menerima bibit dengan baik. Bibit semangka juga perlu direndam terlebih dahulu dengan larutan tertentu atau larutan perangsang tumbuh.
Larutan ini berguna untuk imunisasi benih semangka agar tak mudah terserang penyakit atau hama. Lama proses perendaman yaitu sekitar 5 sampai 10 menit.
Langkah selanjutnya adalah memisahkan bibit semangka dari kantong tanam. Berhati-hatilah dalam memisahkan benih semangka supaya akarnya tidak rusak.
Dalam pemeliharaan tanaman semangka, Anda perlu melakukan proses penjarangan dan penyulaman. Langkah penjarangan dilakukan jika tanaman terlalu lebat, caranya dengan memotong dan memangkas daun atau batang yang sudah tidak dibutuhkan lagi.
Baca juga: Cara Menanam Semangka yang Benar, dari Pratanam sampai Panen
Adapun penyulaman bisa dilakukan dengan cara mengganti bibit yang telah mati dengan bibit baru yang lebih sehat.
Selain itu, perlu pula dilakukan proses penyiangan. Caranya dengan membuang ranting yang dianggap sudah tidak berguna.
Pada ujung ranting sekunder cukup disisakan 2 helai daun saja.
Budidaya semangka sebaiknya menggunakan pupuk organik. Guna mendukung perkembangan buah semangka serta menyehatkan daun, gunakan Topsil D.
Adapun untuk pematangan buah semangka menggunakan pupuk Topsil B untuk hasil buah yang bagus.
Secara umum, petani semangka memakai sistem Farrow Irrigation, yakni air dilairkan memakai saluran diantara bedengan. Adapun frekuensi pemberian air di musim kemarau yaitu 4 sampai 6 hari.
Pastikan juga volume penyiraman air tidak berlebihan.
Baca juga: Catat, Ini Cara Menanam Semangka Kuning yang Benar
Semangka bisa dipanen mulai umur 70 sampai 100 kali. Buah semangka siap dipanen jika telah terjadi perubahan warna buah.
Batangnyanya akan terlihat mengecil dan kemudian semakin mengering. Itulah ciri-ciri semangka siap panen.
Usahakan waktu pemanenan pada saat cuaca cerah dan tidak hujan, supaya hasil panen dalam keadaan kering.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.