JAKARTA, KOMPAS.com - Bulai menjadi salah satu penyakit penting pada tanaman jagung. Ciri-ciri jagung yang terserang bulai sebenarnya cukup dikenali.
Namun, seringkali petani terlambat mengendalikan penyakit ini karena persebarannya sangat cepat Bulai pada jagung disebabkan oleh infeksi jamur Peronosclerospora maydis atau Peronosclerospora philippinensis.
Pada serangan yang masif, penyakit ini bisa menyebabkan tanaman jagung gagal panen. Dikutip dari situs Balai Penelitian Tanaman Serealia, Kementerian Pertanian, Sabtu (1/10/2022), berikut ciri tanaman jagung yang terserang bulai dan cara pengendaliannya.
Baca juga: Ciri-ciri Jagung Terkena Penyakit Bulai dan Cara Mengendalikannya
Gejala penyakit bulai jagung pada bagian daun jagung. Daun yang terserang penyakit ini akan memiliki garis yang sejajar dengan tulang daun.
Pada daun jagung yang terserang bulai juga akan muncul warna putih kekuningan dan garis klorotik berwarna coklat. Tak hanya di permukaan daun bagian atas, gejala bulai juga bisa ditemukan pada daun bagian bawah yang menunjukan adanya tepung putih.
Tepung putih tersebut merupakan spora jamur penyebab bulai. Selain menyebabkan perubahan pada warna daun, ciri-ciri jagung yang terkena bulai juga bisanya pertumbuhannya kerdil.
Produktivitas tanaman juga akan menurun. Kalaupun bisa berproduksi, biji tersebut sudah otomatis terpapar patogen penyebab bulai.
Baca juga: Penyakit Bulai Tanaman Cabai: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Jamur penyebab bulai bisa berkembang biak secara sistemik. Apabila perkembangan jamur mencapai titik tumbuh tanaman, maka seluruh daun muda akan menunjukan gejala klorotik.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pengendalian penyakit bulai harus dilakukan secepat mungkin sebelum persebarannya semakin luas. Pengendalian bisa dilakukan secara kultur teknis, biologis, maupun kimiawi.
Pengendalian secara kultur teknis dilakukan dengan memilih varietas tahan bulai, seperti; Kalingga, Arjuna, Wiyasa, Bromo, Hibrida Cl, dan Parikesit. Selain itu, memilih benih yang sehat juga menjadi salah satu upaya pengendalian bulai yang perlu dilakukan.
Baca juga: Cara Mencegah Penyakit Bulai Tanaman Cabai
Cara lain yaitu menanam jagung secara serempak di awal dan akhir musim kemarau. Sementara itu, pengendalian secara biologis dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami maupun agensia hayati.
Apabila persebaran bulai sudah semakin masif dan melebihi ambang batas ekonomi, maka pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik seperti Ridomil 35 SD bisa dipilih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.