JAKARTA, KOMPAS.com - Budidaya jamur tiram kian digemari karena tingginya permintaan. Jamur tiram dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat dan bergizi, mulai dari keripik, tumis, hingga pepes.
Dikutip dari laman Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, Jumat (7/10/2022), pertumbuhan jamur diawali dengan pertumbuhan miselium yang akan membentuk tunas atau calon tubuh buah dan kemudian berkembang menjadi tubuh buah jamur.
Ada banyak faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan jamur tiram. Hal ini harus dipertimbangkan oleh para pembudidaya agar bisa mendapatkan jamur yang siap dipanen.
Baca juga: Tahapan Budidaya Jamur Tiram di Rumah, Mudah dan Menguntungkan
Berikut ini beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan jamur tiram.
Jamur tiram hanya bisa tumbuh pada tempat yang memiliki keasaman netral atau pH-nya mencapai 5 sampai 7.
Lingkungan yang terlalu asam atau terlalu basa, tidak bisa mendukung pertumbuhan jamur tiram, sehingga jamur yang didapatkan bisa tidak maksimal atau bahkan miselium tidak tumbuh sama sekali.
Suhu yang bisa menunjang pertumbuhan miselium jamur tiram adalah 23 sampai 28 derajat celcius, dengan suhu optimal sebesar 25 derajat celcius.
Baca juga: 4 Tahapan Budidaya Jamur Merang, Bisa Dilakukan di Rumah
Akan tetapi, saat ini sudah banyak pembudidaya jamur yang bisa menumbuhkan jamur pada suhu 28 derajat celcius dan sudah diketahui bahwa tubuh buah jamur tetap bisa tumbuh pada suhu 30 derajat celcius.
Panen yang dihasilkan dari tempat budidaya bersuhu cukup tinggi terbilang lebih baik. Pasalnya, tubuh buah jamur sudah memiliki daya adaptasi yang lebih baik sehingga jamur terlihat lebih segar dan harum saat dipanen.