JAKARTA, KOMPAS.com - Substitusi pangan kembali diperbincangkan setelah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan tidak segan mensubtitusi pangan dari beras menjadi sagu apabila komoditas tersebut harganya mahal.
Sagu menjadi salah satu makanan pokok di Indonesia. Tanaman sagu banyak dijumpai di Riau, Papua, Sulawesi Barat, Kalimantan Selatan, serta beberapa daerah lain di Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi.
Baca juga: Cara Budidaya Tanaman Padi Hitam
Dikutip dari Badan Pusat Statistik, Minggu (9/10/2022), produksi sagu di Riau pada 2021 mencapai 274.809 ton. Maka ini, pohon sagu bisa menjadi tanaman pangan untuk mensubstitusi beras.
Lantas, bagaimana cara budi daya sagu?
Dilansir dari Jurnal Kehutanan Papuasia 4(2), berikut sejumlah cara budi daya sagu.
Secara umum, pembibitan tanaman sagu dilakukan dengan dua cara, yaitu vegetatif dan generatif. Pembibitan secara vegetatif banyak dipilih karena lebih cepat tumbuh dibanding perbanyakan menggunakan biji.
Pembibitan secara vegetatif bisa dilakukan dengan tunas tempel. Tunas sagu yang dipilih untuk bibit hanya berasal dari rumpun sagu yang produktivitasnya tinggi dan rasanya enak.
Baca juga: Mengenal Tanaman Sorgum yang Potensial Jadi Bahan Pangan
Pengambilan bibit sagu dari tunas tempel dilakukan dengan membersihkan pelepah atau duri pada tunas, kemudian potong pangkal bibit yang ada di pohon induk secara hati-hati.
Pemotongan dilakukan dengan arah tegak lurus ke permukaan tanah ke arah bagian dalam kulit pohon induk. Bekas potongan diusahakan rata agar tidak terjadi kerusakan bibit.
Sebelum menanam bibit sagu, lokasi penanaman harus dibersihkan terlebih dahulu. Setelah itu, buat lubang tanam dan letakkan bibit sagu pada lubang tanaman tersebut.
Setelah itu, tutup bibit dengan tanah dan tanam dengan jarak 6 x 6 m. Waktu penanaman dilakukan pada pagi, siang, atau sore hari.
Baca juga: Ini Area Terbaik Menanam Tanaman Sagu
Selanjutnya, langkah budi daya pohon sagu adalah pemeliharaan tanaman. Perawatan diawali saat bibit batu ditanam sampai tanaman berumur kurang-lebih dua tahun.
Kegiatan pemeliharaan sagu, antara lain pembersihan vegetatif dan tanaman pengganggu, penyulaman bibit sagu yang mati atau rusak, dan pemupukan dari kayu lapuk.
Baca juga: Cara Menanam Jagung Manis di Pekarangan Rumah
Umur panen tanaman sagu yang ideal antara 13-15 tahun. Tanaman sagu yang siap panen biasanya mempunyai diameter batang berukuran 20-60 sentimeter dengan tinggi pohon 15-27 sentimeter.
Selain itu, pelepah daun juga sudah memendek, daun menguning, dan sudah berbunga atau berbuah. Kegiatan pemanen dilakukan dengan tahapan, berikut ini: