JAKARTA, KOMPAS.com - Pohon kelor merupakan salah satu tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Bagian dari tanaman ini yang sering dimanfaat yaitu daunnya.
Daun kelor diketahui mengandung berbagai nutrisi seperti beta karoten, protein, vitamin C, kalsium, dan kalium. Selain itu, ada juga antioksidan alami yang berguna untuk menunjang kesehatan.
Kandungan nutrisi tersebut membuat kelor memiliki banyak manfaat. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan banyak orang tertarik untuk menanam pohon kelor.
Baca juga: Cara Menanam Pohon Kina yang Benar agar Pertumbuhannya Baik
Secara umum, tata cara menanam pohon kelor sebenarnya tidak berbeda jauh dengan menanam tanaman lain. Dilansir dari buku Tak Selebar Daun Kelor; Moringa Oleifera Lam, Senin (10/10/2022), berikut penjelasannya.
Lahan budidaya harus disiapkan dengan baik karena akan mempengaruhi penyebaran akar. Tanaman kelor membutuhkan tanah jenis kering liat atau berpasir agar pertumbuhannya optimal.
Lahan harus dibersihkan dari gulma dan tanaman pengganggu lainnya. Setelah itu, gemburkan tanah dan atur jarak tanam sekitar 1 x 1 m. Berikutnya, buat lubang tanam dengan kedalaman 30-50 cm.
Perbanyakan kelor bisa dilakukan dengan biji atau stek batang. Perbanyakan stek batang lebih disukai karena cenderung memberikan produksi biomassa yang banyak dan membuat tanaman memiliki cabang rimbun.
Baca juga: Cara Merawat Pohon Durian agar Berbuah Lebat
Bahan stek batang bisa ditanam terlebih dahulu di dalam polybag sebelum dipindahkan ke lahan budidaya.
Sebaiknya, penanaman stek batang dilakukan pada akhir musim kemarau hingga awal musim hujan.