Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, 5 Jenis Alat Siram Tanaman

Kompas.com - 12 Oktober 2022, 17:59 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengairan menjadi hal penting untuk diperhatikan dalam budi daya tanaman. Pemberian air harus dilakukan dengan optimal agar tanaman tumbuh dengan baik.

Pengairan sangat berhubungan dengan sistem irigasi yang dipilih. Setiap sistem irigasi menggunakan alat siram tanaman yang berbeda-beda.

Dilansir dari buku Halaman Organik, Rabu (12/10/2022), berikut beberapa alat yang biasa digunakan untuk menyiram tanaman.

Baca juga: 4 Jenis Alat Tanam Padi yang Memudahkan Proses Penanaman

1. Sprinkler atau sprayer nozzle

Jenis alat siram tanaman yang pertama adalah sprinkler atau sprayer nozzle. Alat ini biasanya digunakan pada sistem irigasi sprinkler.

Sistem irigasi ini menggunakan pompa air. Untuk mengoperasikan sprinkler kecil sebanyak 20-30 buah, memerlukan pompa air 125 watt.

Irigasi lahan pertanian yang menggunakan pipa dan pancuran untuk menyiram tanaman. pixabay.com Irigasi lahan pertanian yang menggunakan pipa dan pancuran untuk menyiram tanaman.

Sistem irigasi dengan sprinkler atau sprayer nozzle bisa menjadi daya tarik tersendiri dan membuat taman terlihat lebih estetik.

Akan tetapi, kekurangan dari alat ini adalah efisiensinya rendah karena banyak air yang menguap saat penyiraman, tertahan di daun, atau jatuh di area yang tidak ditanami. 

Baca juga: Simak, Begini Cara Menanam Bunga Aster

2. Dripper

Alat siram tanaman lainnya adalah dripper. Alat ini digunakan dalam sistem irigasi tetes. Dripper terbagi atas dripper permanen, dripper yang mudah diatur, dan dibersihkan. 

Tak hanya itu, ada juga dripper yang bisa mengatur tekanan air. Dengan demikian, semua posisi dripper bisa mengeluarkan air dengan jumlah dan kecepatan seragam.

Kekurangan penggunaan alat ini adalah area penyiramannya relatif terbatas, tergantung pada struktur dan daya serap media tanam.

Baca juga: Alat-alat Tanam Jagung yang Mempermudah Penanaman, Apa Saja?

3. Selang air dengan nozzle

Selang air yang ditambah dengan nozzle merupakan alat siram tanaman yang sering digunakan. Jenis pancaran air dengan nozzle bisa diatur dengan mudah sesuai kebutuhan. Sementara itu, penggunaan selang bisa membuat area penyiraman menjadi lebih luas.

4. Gembor atau emrat

Ilustrasi menyiram tanaman di dalam pot menggunakan gemborFREEPIK/FREEPIK Ilustrasi menyiram tanaman di dalam pot menggunakan gembor

Gembor adalah alat yang digunakan untuk menyiram tanaman secara manual. Di pasaran, bentuk dan ukuran gembor sangat beragam. Alat ini biasanya digunakan untuk menyiram tanaman yang jumlahnya tidak terlalu banyak.

Baca juga: 26 Jenis Sprayer Pertanian, Apa Saja 

5. Penyemprot air atau sprayer

Jenis alat siram tanam berikutnya adalah sprayer. Alat ini biasanya digunakan untuk menyiram bibit tanaman.

Sprayer memiliki jenis pancaran air yang halus. Tak hanya digunakan untuk menyiram air, sprayer juga bisa digunakan untuk mengaplikasikan pupuk cair atau pestisida.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau