Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kulit Nanas Bisa Jadi Pakan Ternak, Ini Manfaatnya

Kompas.com - 11/10/2022, 14:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman nanas selain menghasilkan buah nanas juga menghasilkan limbah kulit nanas. Limbah ini berupa kulit buah dan serat perasan daging buah.

Dikutip dari laman Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, Selasa (11/10/2022), kulit nanas dapat dijadikan pakan alternatif untuk ternak ruminansia. Pengolahan buah nanas menjadi sari (jus) nanas menghasilkan produk limbah.

Volume limbah tersebut dapat mencapai 85 persen dari bobot buah segar. Pemanfaatan kulit nanas sebagai pakan ternak ruminansia akan memberi nilai tambah.

Baca juga: Olahan Jagung: Bisa Jadi Pemanis hingga Pakan Ternak

Ilustrasi nanas, buah nanas. PIXABAY/SENJAKELABU29 Ilustrasi nanas, buah nanas.

Selain itu, dapat mendorong berkembangnya usaha ternak secara komersial dalam mendukung produksi daging nasional. Kulit buah dan serat perasan daging buah nanas merupakan sumber energi yang potensial untuk ternak ruminansia.

Kandungan serat (NDF) yang relatif tinggi memungkinkan kulit nanas digunakan untuk menggantikan rumput sebagai pakan dasar.

Potensi tanaman nanas sebagai sumber bahan pakan ternak dimungkinkan, apabila terdapat industri yang akan mengolah buah nanas menjadi produk hasil olahan berupa sari nanas.

Tingkat rendemen sekitar 15 perden, atau dihasilkan produk limbah berupa campuran kulit dan serat perasan daging buah sebesar 85 persen.

Baca juga: Cara Membuat Pakan Lele dari Ampas Tahu

Walaupun tidak seluruh produksi tanaman nanas digunakan untuk memenuhi kebutuhan pabrik pengolah yang ada, secara potensi terdapat 596.000 ton per tahun limbah nanas segar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ternak.

Limbah kulit nanas merupakan sumber energi yang potensial, karena kandungan karbohidratnya yang tinggi, yaitu 71,6 persen bahan ekstrak tanpa N (BETN) dan 9,35 persen serat kasar. Produksi limbah kulit nanas yang dihasilkan industri pengalengan nanas sangat besar.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau