Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab dan Cara Mencegah Tanaman Padi Rebah Sebelum Panen

Kompas.com - 14/10/2022, 21:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu masalah yang dihadapi dalam budidaya tanaman padi adalah kondisi tanaman rebah. Tanaman padi rebah sebelum panen merupakan salah satu penyebab hilangnya hasil serta mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (14/10/2022), tanaman padi yang rebah akan mengalami kerusakan pada batang dan kerontokan bulir gabah.

Apabila terjadi pada tanaman padi yang baru saja berbulir, maka akan mengakibatkan perkembangan bulir yang tidak maksimal karena transfer unsur hara tidak sempurna.

Baca juga: Keunggulan dan Kekurangan Alat Tanam Padi Transplanter

Ilustrasi tanaman padi. UNSPLASH/GRAPHIC NODE Ilustrasi tanaman padi.

Kasus tanaman padi rebah seringkali terjadi menjelang panen terlebih pada musim hujan.

Penyebab tanaman padi rebah

Rebah pada tanaman padi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor alam seperti angin kencang dan hujan lebat, benih yang digunakan, serangan hama penyakit dan faktor pemupukan.

Berikut ini beberapa penyebab tanaman padi rebah atau roboh.

1. Angin kencang

Angin kencang yang menerpa tanaman padi menyebabkan tanaman padi roboh terutama pada tanaman padi dari varietas dengan batang yang tinggi.

Baca juga: Cara Mengendalikan Hama Walang Sangit pada Tanaman Padi

2. Hujan lebat

Hujan deras juga menyebabkab tanaman padi rebah. Air hujan menyebabkan beban batang tanaman padi lebih berat, sehingga roboh karena tidak kuat menopang daun dan bulir yang basah.

3. Varietas padi rentan rebah

Varietas padi dengan batang yang tinggi lebih rawan rebah terutama pada musim hujan. Oleh karena itu, pada saat musim hujan disarankan menggunakan varietas yang memiliki batang tidak terlalu tinggi.

Ilustrasi tanaman padi. FREEPIK/4045 Ilustrasi tanaman padi.

4. Terlalu banyak pemberian pupuk nitrogen

Pupuk nitrogen yang berlebih menyebabkan tanaman padi tumbuh terlalu subur sehingga beban tanaman menjadi lebih berat. Terlalu banyak unsur nitrogen menyebabkan batang tanaman padi tidak kokoh dan rawan rebah.

5. Serangan hama dan penyakit

Serangan hama atau penyakit yang terjadi pada pangkal batang tanaman padi menyebabkan batang padi rusak atau membusuk sehingga mudah rebah.

Baca juga: Cara Budidaya Tanaman Padi Hitam

Cara yang paling sering dilakukan untuk menangani tanaman padi yang sudah telanjur rebah adalah dengan mengikat dan menyatukan beberapa rumpun tanaman padi sehingga bisa tegag berdiri.

Namun, cara ini kurang efektif karena membutuhkan banyak waktu dan tenaga serta perkembangan bulir tidak maksimal apabila rebah terjadi pada saat proses pengisian bulir.

Cara mencegah tanaman padi rebah

Berikut ini cara agar batang tanaman padi kokoh serta beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah tanaman padi rebah atau roboh.

1. Menggunakan varietas padi unggul yang memiliki batang tidak terlalu tinggi

Ini dilakukan agar tanaman padi tidak mudah rebah ketika diterpa angin kencang dan hujan lebat. Varietas padi tahan rebah misalnya Pamera, Ciherang, Inpari 33, Inpari 42 Agritan GSR, Ketan Grendel, Inpari 43, dan Agritan GSR.

Baca juga: Ciri-ciri Padi Terserang Hama Penggerek Batang dan Cara Mengatasinya

2. Pemupukan yang berimbang

Pemberian pupuk nitrogen memang membuat tanaman padi menjadi lebih hijau dan subur. Namun, apabila berlebihan, unsur nitrogen menyebabkan tanaman padi terlalu subur dan rentan rebah.

Oleh karena itu, lakukan pemupukan secara berimbang.

3. Memperkuat batang tanaman padi dengan pupuk fosfat dan kalium

Pupuk dengan kandungan unsur P (fosfor) dan K (kalium) berfungsi untuk memperkuat batang tanaman padi sehingga menjadi kokoh dan tidak mudah roboh.

4. Pengendalian hama dan penyakit

Serangan hama dan penyakit dapat menyebabkan tanaman padi lemah dan mudah rebah. Pengendalian hama dan penyakit terutama yang menyerang pangkal batang sebaiknya dilakukan sedini mungkin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau