Tahap pemeliharaan tanaman alpukat wina meliputi penyiraman, penyiangan, penggemburan tanah secara berkala, pemangkasan, dan pemupukan. Bibit yang baru ditanam memerlukan banyak air sehingga perlu disirami setiap hari dua kali, yakni pada pagi dan sore.
Pernyiraman tidak diperlukan apabila sudah memasuki puncak musim hujan. Jagalah sanitasi kebun dengan rajin melakukan penyiangan terhadap gulma dan rumput liar.
Baca juga: 6 Varietas Alpukat Unggul yang Cocok untuk Urban Farming
Gunakan cangkul agar dapat membersihkan sampai ke akar-akarnya, sekaligus untuk menggemburkan tanah.
Pupuk yang digunakan meliputi pupuk urea, pupuk TSP, dan pupuk KCl dengan dosis sesuai umur. Pada fase pertumbuhan (umur 1 sampai 2 tahun) dosisnya meliputi 0,27 sampai 1,1 kg pupuk urea, 0,5 sampai 1 kg pupuk TSP, dan 0,2 sampai 0,83 kg KCl per pohon.
Pada fase produksi (umur 3 sampai 4 tahun) dosisnya meliputi 2,22 sampai 3,55 kg pupuk urea, 3,2 kg pupuk TSP, dan 4 kg pupuk KCl per pohon. Dosis tersebut dibagi dalam empat kali pemberian setahun dengan interval tiga bulan.
Adapun pemberian pupuk kandang adalah setiap enam bulan sekali sebanyak 20 kg per hektar.
Baca juga: Cara Menanam dan Merawat Tanaman Alpukat di Dalam Ruangan