JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman jagung apabila dirawat dengan baik, produktivitasnya akan meningkat. Perawatan tanaman jagung meliputi penyiraman, pembersihan gulma, pengendalian organisme pengganggu tanaman dan pemupukan.
Pemberian pupuk yang kurang akan mengganggu pertumbuhan tanaman jagung. Salah satu unsur hara yang penting bagi tanaman jagung yaitu unsur kalium atau K.
Kalium (K) merupakan unsur hara esensial karena diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang banyak. Kebutuhan pupuk kalium perlu tambahan input dari luar. Hal ini karena seiring berjalannya waktu, unsur hara yang ada dalam tanah akan habis.
Baca juga: Catat, Ini Ciri-ciri Jagung Kekurangan Unsur Hara
Apabila tanaman kekurangan unsur hara ini, maka pertumbuhan dan produktivitasnya akan terganggu. Biasanya tanaman yang kekurangan kalium akan menunjukan ciri fisik yang khas.
Apa saja ciri-ciri jagung yang kekurangan kalium? Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (17/10/2022), berikut penjelasan selengkapnya.
Tanaman jagung yang kekurangan kalium akan menunjukan perubahan warna pada tepi daun. Biasanya, bagian tepi daun akan berubah warna menjadi kuning.
Meskipun demikian, perlu dipahami juga bahwa daun jagung berwarna kuning memiliki beberapa penyebab lain, seperti kekurangan pupuk nitrogen (N), layu karena kurang air, atau karena serangan organisme pengganggu tanaman
Baca juga: Ciri-ciri Jagung Manis yang Terserang Hama Penggerek Batang
Ketika muncul gejala tepi daun berwarna kuning, segera lakukan pemupukan. Apabila gejala tersebut dibiarkan, tepi daun akan berwarna coklat seperti terbakar dan kering.
Kalium berfungsi dalam proses penyerapan air dan unsur hara lainnya di tanah. Kekurangan kalium menyebabkan proses tersebut terhambat, sehingga menyebabkan tanaman jagung kerdil.
Proses penyerapan makanan yang terganggu, membuat batang tanaman terlambat berkembang. Kondisi tersebut bisa membuat batang menjadi kurus dan kering. Apabila ada angin kencang, batang akan mudah tumbang.
Ciri-ciri tanaman jagung kekurangan kalium juga bisa dilihat dari jumlah tongkolnya. Kekurangan kalium membuat fase pembungaan terhambat. Hal tersebutlah yang membuat jumlah tongkol jagung yang terbentuk menjadi sedikit.
Baca juga: Ciri-ciri Jagung Ketan yang Berbeda dengan Jenis Jagung Lainnya
Kekurangan kalium juga bisa menyebabkan tongkol jagung yang terbentuk berukuran kecil. Hal ini menyebabkan produktivitas hasil panen menurun dan risiko kerugian semakin tinggi.
Tanaman jagung yang kekurangan pupuk kalium juga rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini disebabkan karena tanaman kurang sehat, sehingga daya tahannya menurun.
Itulah penjelasan mengenai ciri-ciri jagung kekurangan kalium. Lakukan pemupukan dengan dosis, cara, jenis, dan waktu yang tepat agar tanaman tumbuh dengan sehat dan produktivitasnya maksimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.