Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Kandang dan Pupuk Kompos, Apa Perbedaannya?

Kompas.com - 18/10/2022, 09:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi pupuk kandang.SHUTTERSTOCK/SINGKHAM Ilustrasi pupuk kandang.

Kelebihan unsur nitrogen dalam kotoran ayam adalah bisa diserap tumbuhan secara langsung, sehingga relatif tidak perlu proses dekomposisi terlebih dahulu, walaupun lebih baik terdekomposisi dahulu sebelum diaplikasikan ke tanaman.

Kandungan unsur nitrogen tinggi membuat pupuk kotoran ayam sangat diminati petani sayuran daun karena reaksinya yang cepat, cocok dengan karakter sayuran daun yang rata-rata mempunyai siklus tanam pendek.

Baca juga: Jenis Pupuk Kandang Apa yang Bagus untuk Tanaman Cabai?

Hal yang harus diwaspadai jika menggunakan pupuk kandang dari kotoran ayam adalah keberadaan bakteri salmonella dan penggunaan obat-obatan serta hormon, sehingga hasil panen tidak dapat disebut produk organik.

Adapun kotoran kambing teksturnya berbentuk butiran bulat yang sukar dipecah secara fisik. Kotoran kambing dianjurkan dikomposkan dahulu sebelum digunakan hingga pupuk menjadi matang.

Ciri-ciri kotoran kambing yang telah matang suhunya dingin, kering dan relatif sudah tidak bau. Kotoran kambing memiliki kandungan kalium yang lebih tinggi dibanding jenis pupuk kandang lain.

Pupuk ini sangat cocok diterapkan pada paruh pemupukan kedua untuk merangsang tumbuhnya bunga dan buah.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Kulit Kopi

2. Pupuk kompos

Pupuk kompos adalah bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan antara lain seperti jerami, alang-alang, sekam padi, dan lain-lain, termasuk kotoran hewan.

Bahan-bahan organik tersebut terurai dengan bantan mikroorganisme (bakteri, jamur, ragi) dan satwa tanah lainnya. Proses penguraiannya berjalan dengan reaksi aerob dan anaerob silih berganti.

Kompos matang memiliki kandungan hara berupa 1,69 persen nitrogen, 0,34 persen fosfor, dan 2,81 persen kalium, sehingga dalam 100 kg kompos setara dengan 1,69 kg pupuk urea, 0,34 kg pupuk SP36, dan 2,18 kg pupuk KCl.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com