JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan pupuk organik mendukung pertanian berkelanjutan. Jenis pupuk organik yang sering ditemui dapat dibagi berdasarkan asal bahan bakunya, yaitu pupuk kandang dan pupuk kompos.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (18/10/2022), pupuk kandang dan pupuk kompos merupakan pupuk yang sekilas sama dilihat dari penampilan fisiknya. Bahkan, masyarakat hanya menyebut keduanya sebagai pupuk organik.
Namun, bila ditelusuri dari bahan bakunya, kedua pupuk tersebut berbeda. Pupuk kandang hanya berasal dari kotoran hewan, sedangkan pupuk kompos berasa dari kotoran hewan yang bercampur dengan sisa-sisa tanaman.
Baca juga: 8 Jenis Pupuk untuk Tanaman Durian, Apa Saja?
Berikut perbedaan pupuk kandang dan pupuk kompos yang perlu diketahui agar tidak salah dalam penggunaannya.
Pupuk kandang adalah semua produk buangan dari hewan yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah, setelah mengalami proses fermentasi dalam kurun waktu tertentu.
Produk buangan atau kotoran hewan yang sering digunakan adalah kotoran sapi, ayam, dan kambing. Ketiga kotoran hewan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda.
Kotoran sapi mengandung serat yang tinggi. Serat merupakan senyawa rantai karbon yang mengalami proses dekomposisi lanjutan yang memerlukan unsur nitrogen saat terdekomposisi.
Baca juga: 3 Jenis Pupuk untuk Tanaman Pepaya agar Berbuah Lebat
Dengan demikian, kotoran sapi tidak dianjurkan diaplikasikan pada kondisi segar, namun dalam keadaan sudah terfermentasi sempurna. Ciri-ciri kotoran sapi sudah terfermentasi sempurna adalah berwarna hitam gelap, teksturnya gembur, tidak lengket, suhunya dingin dan tidak berbau.
Kotoran ayam mempunyai kandungan unsur hara nitrogen yang relatif tinggi dibanding kotoran hewan lainnya.
Kelebihan unsur nitrogen dalam kotoran ayam adalah bisa diserap tumbuhan secara langsung, sehingga relatif tidak perlu proses dekomposisi terlebih dahulu, walaupun lebih baik terdekomposisi dahulu sebelum diaplikasikan ke tanaman.
Kandungan unsur nitrogen tinggi membuat pupuk kotoran ayam sangat diminati petani sayuran daun karena reaksinya yang cepat, cocok dengan karakter sayuran daun yang rata-rata mempunyai siklus tanam pendek.
Baca juga: Jenis Pupuk Kandang Apa yang Bagus untuk Tanaman Cabai?
Hal yang harus diwaspadai jika menggunakan pupuk kandang dari kotoran ayam adalah keberadaan bakteri salmonella dan penggunaan obat-obatan serta hormon, sehingga hasil panen tidak dapat disebut produk organik.
Adapun kotoran kambing teksturnya berbentuk butiran bulat yang sukar dipecah secara fisik. Kotoran kambing dianjurkan dikomposkan dahulu sebelum digunakan hingga pupuk menjadi matang.
Ciri-ciri kotoran kambing yang telah matang suhunya dingin, kering dan relatif sudah tidak bau. Kotoran kambing memiliki kandungan kalium yang lebih tinggi dibanding jenis pupuk kandang lain.
Pupuk ini sangat cocok diterapkan pada paruh pemupukan kedua untuk merangsang tumbuhnya bunga dan buah.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Kulit Kopi
Pupuk kompos adalah bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan antara lain seperti jerami, alang-alang, sekam padi, dan lain-lain, termasuk kotoran hewan.
Bahan-bahan organik tersebut terurai dengan bantan mikroorganisme (bakteri, jamur, ragi) dan satwa tanah lainnya. Proses penguraiannya berjalan dengan reaksi aerob dan anaerob silih berganti.
Kompos matang memiliki kandungan hara berupa 1,69 persen nitrogen, 0,34 persen fosfor, dan 2,81 persen kalium, sehingga dalam 100 kg kompos setara dengan 1,69 kg pupuk urea, 0,34 kg pupuk SP36, dan 2,18 kg pupuk KCl.
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui perbedaan mendasar antara pupuk kandang dan pupuk kompos, yaitu pupuk kompos tergolong komponen material dalam pupuk organik, sedangkan pupuk kandang bahan pembangun pupuk kompos.
Baca juga: Apa Itu Pupuk Bokashi dan Manfaatnya untuk Tanaman?
Dalam hal pengaplikasian antara pupuk kandang dan pupuk kompos, sama-sama dapat diaplikasikan saat olah tanah dengan dosis 1 sampai 2 ton per hektar, tergantung dari tingkat kesuburan tanah masing-masing lahan.
Dengan penggunaan pupuk kandang maupun kompos, diharapkan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah dapat diperbaiki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.