Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Kandang dan Pupuk Kompos, Apa Perbedaannya?

Kompas.com - 18/10/2022, 09:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan pupuk organik mendukung pertanian berkelanjutan. Jenis pupuk organik yang sering ditemui dapat dibagi berdasarkan asal bahan bakunya, yaitu pupuk kandang dan pupuk kompos.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (18/10/2022), pupuk kandang dan pupuk kompos merupakan pupuk yang sekilas sama dilihat dari penampilan fisiknya. Bahkan, masyarakat hanya menyebut keduanya sebagai pupuk organik.

Namun, bila ditelusuri dari bahan bakunya, kedua pupuk tersebut berbeda. Pupuk kandang hanya berasal dari kotoran hewan, sedangkan pupuk kompos berasa dari kotoran hewan yang bercampur dengan sisa-sisa tanaman.

Baca juga: 8 Jenis Pupuk untuk Tanaman Durian, Apa Saja?

Ilustrasi ayam, membuat pupuk kandang dari kotoran ayam.SHUTTERSTOCK/VUVA SHEVCHUK Ilustrasi ayam, membuat pupuk kandang dari kotoran ayam.

Berikut perbedaan pupuk kandang dan pupuk kompos yang perlu diketahui agar tidak salah dalam penggunaannya.

1. Pupuk kandang

Pupuk kandang adalah semua produk buangan dari hewan yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah, setelah mengalami proses fermentasi dalam kurun waktu tertentu.

Produk buangan atau kotoran hewan yang sering digunakan adalah kotoran sapi, ayam, dan kambing. Ketiga kotoran hewan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda.

Kotoran sapi mengandung serat yang tinggi. Serat merupakan senyawa rantai karbon yang mengalami proses dekomposisi lanjutan yang memerlukan unsur nitrogen saat terdekomposisi.

Baca juga: 3 Jenis Pupuk untuk Tanaman Pepaya agar Berbuah Lebat

Dengan demikian, kotoran sapi tidak dianjurkan diaplikasikan pada kondisi segar, namun dalam keadaan sudah terfermentasi sempurna. Ciri-ciri kotoran sapi sudah terfermentasi sempurna adalah berwarna hitam gelap, teksturnya gembur, tidak lengket, suhunya dingin dan tidak berbau.

Kotoran ayam mempunyai kandungan unsur hara nitrogen yang relatif tinggi dibanding kotoran hewan lainnya.

Ilustrasi pupuk kandang.SHUTTERSTOCK/SINGKHAM Ilustrasi pupuk kandang.

Kelebihan unsur nitrogen dalam kotoran ayam adalah bisa diserap tumbuhan secara langsung, sehingga relatif tidak perlu proses dekomposisi terlebih dahulu, walaupun lebih baik terdekomposisi dahulu sebelum diaplikasikan ke tanaman.

Kandungan unsur nitrogen tinggi membuat pupuk kotoran ayam sangat diminati petani sayuran daun karena reaksinya yang cepat, cocok dengan karakter sayuran daun yang rata-rata mempunyai siklus tanam pendek.

Baca juga: Jenis Pupuk Kandang Apa yang Bagus untuk Tanaman Cabai?

Hal yang harus diwaspadai jika menggunakan pupuk kandang dari kotoran ayam adalah keberadaan bakteri salmonella dan penggunaan obat-obatan serta hormon, sehingga hasil panen tidak dapat disebut produk organik.

Adapun kotoran kambing teksturnya berbentuk butiran bulat yang sukar dipecah secara fisik. Kotoran kambing dianjurkan dikomposkan dahulu sebelum digunakan hingga pupuk menjadi matang.

Ciri-ciri kotoran kambing yang telah matang suhunya dingin, kering dan relatif sudah tidak bau. Kotoran kambing memiliki kandungan kalium yang lebih tinggi dibanding jenis pupuk kandang lain.

Pupuk ini sangat cocok diterapkan pada paruh pemupukan kedua untuk merangsang tumbuhnya bunga dan buah.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Kulit Kopi

2. Pupuk kompos

Pupuk kompos adalah bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan antara lain seperti jerami, alang-alang, sekam padi, dan lain-lain, termasuk kotoran hewan.

Bahan-bahan organik tersebut terurai dengan bantan mikroorganisme (bakteri, jamur, ragi) dan satwa tanah lainnya. Proses penguraiannya berjalan dengan reaksi aerob dan anaerob silih berganti.

Kompos matang memiliki kandungan hara berupa 1,69 persen nitrogen, 0,34 persen fosfor, dan 2,81 persen kalium, sehingga dalam 100 kg kompos setara dengan 1,69 kg pupuk urea, 0,34 kg pupuk SP36, dan 2,18 kg pupuk KCl.

Ilustrasi pupuk kompos, menggunakan pupuk kompos untuk tanaman. SHUTTERSTOCK/ASHLEY-BELLE BURNS Ilustrasi pupuk kompos, menggunakan pupuk kompos untuk tanaman.

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui perbedaan mendasar antara pupuk kandang dan pupuk kompos, yaitu pupuk kompos tergolong komponen material dalam pupuk organik, sedangkan pupuk kandang bahan pembangun pupuk kompos.

Baca juga: Apa Itu Pupuk Bokashi dan Manfaatnya untuk Tanaman?

Dalam hal pengaplikasian antara pupuk kandang dan pupuk kompos, sama-sama dapat diaplikasikan saat olah tanah dengan dosis 1 sampai 2 ton per hektar, tergantung dari tingkat kesuburan tanah masing-masing lahan.

Dengan penggunaan pupuk kandang maupun kompos, diharapkan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah dapat diperbaiki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau