Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudah, Cara Menanam Paprika dari Biji dalam Polybag

Kompas.com - 29/10/2022, 15:18 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Menanam bibit paprika

Cara menanam paprika diawali dengan membuat lubang tanam. Kemudian meletakan bibit paprika pada lubang tanam tersebut dan tutup kembali dengan tanah sembari dipadatkan.

Penanaman sebaiknya dilakukan sore hari. Setelah itu, siram tanaman dengan air bersih secukupnya agar bibit tidak layu.

Perawatan tanaman

Setelah ditanam, pasang ajir atau lanjaran agar tanaman tetap tumbuh tegak dan tidak roboh. Sementara itu, untuk menjaga kelembapan tanah, lakukan penyiraman secukupnya.

Baca juga: 5 Cara Merangsang Pembuahan Cabai, Apa Saja?

Selain itu, perawatan tanaman lainnya yaitu membersihkan gulma dan mengendalikan hama maupun penyakit yang menyerang. Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) tersebut bisa dilakukan secara fisik maupun dengan menyemprotkan pestisida sesuai OPT yang menyerang.

Ilustrasi menanam paprika dari bijiPixabay/JillWellington Ilustrasi menanam paprika dari biji

Tanaman paprika juga perlu dipupuk agar tumbuh dengan baik dan produktivitasnya maksimal. Pemupukan pertama dilakukan ketika tanaman berumur 2 minggu setelah tanam.

Jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk NPK sebanyak 1 sendok yang dilarutkan dalam 5 liter air. Kemudian, kocorkan larutan pupuk tersebut sebanyak 200 ml/tanaman.

Pemupukan berikutnya dilakukan setiap 3 hari sekali. Akan tetapi, perlu dipahami bahwa pemupukan jangan sampai mengenai daun agar daun tidak terbakar.

Baca juga: Cara Menanam Cabai Merah Keriting di Pekarangan Rumah

Pemanenan

Tanaman paprika bisa dipanen ketika berumur 85-90 hari setelah tanam. Paprika umumnya dipanen ketika masih hijau atau setelah matang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau