JAKARTA, KOMPAS.com - Tentu pencinta tanaman sudah tidak asing dengan tanaman cabai. Komoditas hortikultura ini biasanya ditambahkan dalam masakan sebagai penambah rasa pedas.
Namun, ternyata ada juga cabai yang dijadikan tanaman hias. Sesuai dengan namanya, cabai hias dibudidayakan sebagai tanaman hias.
Cabai jenis ini memiliki bentuk cantik dan warna menarik.
Baca juga: Cara Menanam Cabai Saat Musim Hujan agar Tidak Gagal Panen
Ada beberapa jenis cabai hias yang banyak disukai, antara lain cabai rawit setan, cu-pe-tin-ho, habanero apple, black hot, dan naga moris.
Dilansir dari buku Urban Farming ala Indonesia Berkebun, Rabu (19/10/2022), meski dinamakan cabai hias, tanaman ini bisa dikonsumsi sebagaimana cabai pada umumnya.
Nah, berikut cara menanam dan merawat cabai hias agar tumbuh baik dan subur.
Baca juga: Tidak Sulit, Begini Cara Mengatasi Penyakit Patek Cabai
Menanam cabai hias sebenarnya tidak berbeda jauh dengan menanam jenis cabai lainnya. Awalnya, benih cabai disemai dalam polybag atau tray semai.
Setelah itu, pindahkan bibit cabai ke polybag yang ukurannya lebih besar. Letakan tanaman muda di tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung agar tidak layu.
Baca juga: 10 Cara Mencegah Virus Gemini pada Tanaman Cabai
Tanaman cabai hias baru dipindahkan ke tempat terang setelah tanaman memiliki cabang. Pada saat itu, biasanya sudah mulai muncul bunga di sela-sela cabang pertama.
Bunga tersebut sebaiknya dibuang supaya pertumbuhan cabang dan daunnya berkembang maksimal.