Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Menanam Cabai Rawit di Gunung agar Pertumbuhannya Baik

Kompas.com - 1 November 2022, 14:14 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai rawit merupakan salah satu jenis cabai yang terkenal pedas. Cabai ini memiliki ukuran kecil dan biasanya berwarna hijau, kuning kehijauan, oranye, atau merah.

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (1/11/2022), tanaman ini cocok dibudidayakan pada ketinggian 0-500 meter di atas permukaan laut. Akan tetapi, produktivitas tanaman ini berkurang ketika tumbuh di pegunungan.

Di dataran tinggi, cabai rawit masih bisa berbuah. Namun periode panennya lebih sedikit dibandingkan cabai rawit yang tumbuh di dataran rendah.

Baca juga: Begini Cara Menanam Cabai Rawit di Gunung agar Hasilnya Melimpah

Berikut ini sejumlah tips menanam cabai rawit di gunung agar pertumbuhan dan produktivitasnya tetap maksimal.

Tanaman cabai rawitPexels/Mark Stebnicki Tanaman cabai rawit

Perhatikan suhu udara

Hal penting yang harus diperhatikan sebelum menanam cabai rawit yaitu suhu udara di lokasi penanaman. Cabai rawit bisa tumbuh dimana saja.

Akan tetapi, suhu udara yang paling sesuai untuk pertumbuhan tanaman ini yaitu 18 sampai 30 derajat Celcius. Jika terlalu dingin atau terlalu panas, maka pertumbuhan dan produktivitas tanaman terganggu.

Baca juga: Praktis, Bagini Cara Menanam Cabe Rawit di Polybag agar Bebuah Lebat

Pertimbangkan kelembapan udara

Selain suhu, kelembapan udara juga perlu diperhatikan sebelum menanam cabai rawit. Kelembapan yang terlalu tinggi bisa menyebabkan tajuk layu dan daun mudah gugur.

Tak hanya itu, kelembapan yang tinggi juga bisa menyebabkan akar membusuk. Kelembapan udara yang cocok untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 60 sampai 80 persen.

Gunakan media tanam terbaik

Cara menanam cabe rawit di gunung memang mudah. Akan tetapi, salah satu faktor keberhasilan budidaya tanaman ini yaitu penggunaan media tanam terbaik.

Media tanam yang cocok untuk menanam cabai rawit yaitu tanah kebun sebanyak 50 persen, kompos organik 30 persen, dan sabut kelapa atau gambut kelapa (cocopeat) sebanyak 20 persen.

Baca juga: Pedoman Cara Menanam Cabe Rawit di Gunung agar Berbuah Lebat

Potong daun bagian atas

Tips budidaya cabai rawit di gunung berikutnya yaitu memotong daun cabai rawit bagian atas. Kegiatan ini dilakukan 3 hari setelah bibit ditanam.

Ilustrasi tanaman cabai rawit. SHUTTERSTOCK/STEFANYRENES Ilustrasi tanaman cabai rawit.

Berikan pupuk berimbang

Pemupukan dilakukan untuk meningkatkan kesuburan tanah, sehingga bisa menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Pemupukan susulan pertama, bisa dilakukan saat tanaman berumur 2 minggu setelah tanam.

Jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk NPK sebanyak 3 kg untuk 1000 tanaman. Larutkan pupuk tersebut ke dalam 200 liter air, lalu kocorkan pupuk sebanyak 200 ml per tanaman.

Pemupukan berikutnya dilakukan setiap seminggu dengan penambahan dosis secara berkala. Jenis pupuk yang biasa digunakan yaitu NPK, KCl, TSP, ZA, KNO3, atau MKP.

Baca juga: Tips Pemberian Pupuk Cabe Rawit agar Berbuah Lebat

Selain itu, sebaiknya berikan juga pupuk daun untuk menambah unsur hara mikro. Pemupukan daun dilakukan setiap seminggu. Aplikasi pupuk daun bisa dibarengi dengan insektisida atau fungisida.

Penyiraman secukupnya

Penyiraman tanaman cabai hanya dilakukan jika tanah kering. Penyiraman berlebih bisa menyebabkan tanaman lebih mudah terserang hama dan patogen penyebab penyakit.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Kembali Kejayaan Pala Nusantara
Menggali Kembali Kejayaan Pala Nusantara
Varietas Tanaman
Mendorong Nilai Tambah di Negeri Seribu Kelapa
Mendorong Nilai Tambah di Negeri Seribu Kelapa
Varietas Tanaman
Anomali Pasokan Kakao: Analisa dan Solusi untuk Industri
Anomali Pasokan Kakao: Analisa dan Solusi untuk Industri
Varietas Tanaman
Kopi Toraja, Primadona di Negeri Sakura
Kopi Toraja, Primadona di Negeri Sakura
Varietas Tanaman
Mengangkat Nilai Rempah Nusantara
Mengangkat Nilai Rempah Nusantara
Varietas Tanaman
Menguatkan Harum Cengkeh dan Ekonomi Daerah
Menguatkan Harum Cengkeh dan Ekonomi Daerah
Varietas Tanaman
Menjaga Andaliman, Rempah Wangi yang Tak Tergantikan
Menjaga Andaliman, Rempah Wangi yang Tak Tergantikan
Varietas Tanaman
Dari Berburu ke Petani Gaharu
Dari Berburu ke Petani Gaharu
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau