JAKARTA, KOMPAS.com - Menanam sayuran di perkotaan alias urban farming kian marak dilakukan. Keterbatasan lahan tidak menjadi penghalang masyarakat kota untuk bertanam sayuran.
Selain menghijaukan lingkungan, hasil panen sayuran juga dapat memenuhi kebutuhan keluarga.
Seperti tanaman-tanaman lain, dalam budidaya tanaman sayuran, teknik pembibitan juga diperlukan. Benih yang baik yang dipilih memiliki tanda-tanda seperti, bebas dari hama dan penyakit, memiliki daya tumbuh yang tinggi, memiliki daya kecambah sekitar 80 persen, dan riwayat induknya sehat serta produktif.
Baca juga: Bisa Jadi Fungisida Alami, Begini Cara Menanam Kencur di Polybag
Berdasarkan jenis tanamannya, ada beberapa perlakuan sebelum bibit disemai ataupun yang langsung dapat disemai. Teknik pembibitan yang juga harus diperhatikan adalah kecukupan akan kebutuhan gizi tanaman.
Pada masa pembibitan, bibit membutuhkan asupan air yang cukup, pupuk yang cukup, dan pencegahan akan organisme pengganggu.
Budidaya sayuran di pekarangan rumah bukan hal baru. Lahan terbatas bukan berarti niat budidaya sayuran jadi kandas.
Teknik budidaya sayuran dalam pot atau polybag pun bisa dilakukan. Selain praktis, juga tampak lebih asri.
Baca juga: Simak, Ini Cara Menanam Ketumbar di Polybag
Menanam terong dalam polybag menjadi pilihan yang tepat bagi Anda yang tak memiliki lahan yang luas. Selain itu, pekarangan rumah juga bisa menjadi tempat ideal untuk budidaya terong.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Minggu (13/11/2022), berikut cara menanam terong di polybag.
Persiapan lahan dilakukan dengan tujuan agar tanah gembur dan mampu untuk memberikan nutrisi pada pohon terong.
Buah terong yang akan dijadikan sebagai bibit harus diambil dari buah terong yang benar-benar matang dan tua di pohon, serta memiliki kualitas baik. Kualitas baik ditunjukkan dengan bentuknya yang sempurna dan ukurannya cukup baik.
Baca juga: Cara Menanam Melon di Polybag, Cocok untuk Lahan Sempit
Pemindahan bibit terong ke lahan tanam permanen dilakukan setelah bibit terong sudah mempunyai tinggi sekitar 15 cm atau usia pembibitan sekitar 30 hingga 40 hari sejak penyemaian.
Menanam terong sebaiknya dilakukan pada sore atau pagi hari. Hal ini bertujuan agar bibit terong tidak layu terkena terik matahari.
Sebelum bibit dicabut dari lahan semaian, sebaiknya siram terlebih dahulu agar pada saat pencabutan bibit tidak mengakibatkan akar terputus.
Dalam melakukan budidaya tanaman, tahap perawatan merupakan paling penting. Begitu juga dengan budidaya terong, Anda juga harus melakukan perawatan khusus agar tanaman terong anda dapat tumbuh dengan baik.
Baca juga: Ketahui Cara Menanam Cabe Rawit di Polybag, Bisa Panen Berulang Kali
Cara merawat tanaman terong antara lain sebagai berikut.
Pertama, lakukan penyiraman rutin pada pagi dan sore hari. Berikan pupuk pada tanaman terong, kalau bisa gunakan pupuk organik, atau pupuk kandang.
Bersihkan gulma dari tanaman agar tidak menggangu pertumbuhan tanaman. Semprot dengan obat pembasmi hama dan penyakit.
Panen tanaman terong berkisar antara tiga sampai empat bulan setelah tanam. Buah terong yang siap dipanen tentunya adalah buah yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
Baca juga: Bisa Dilakukan di Rumah, Begini Cara Menanam Cabe di Polybag
Kondisi ini dapat dilihat dari ukuran buah dan tingkat kekerasan saat dipencet.
Buah terong bisa dipetik atau dipanen berulang kali. Oleh sebab itu, usahakan memanennya harus benar, gunakan alat pemotong yang tajam dan petik pada tangkainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.