Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri Batang Terong Terserang Penyakit dan Cara Mengendalikannya

Kompas.com - 23/11/2022, 11:30 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terong merupakan salah satu sayuran buah yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Budidaya terong sebenarnya tidak sulit.

Akan tetapi, terdapat sejumlah kendala yang seringkali dijumpai pada budidaya tanaman ini. Salah satu kendala yang sering dijumpai yaitu serangan patogen penyebab penyakit tanaman.

Ada beberapa jenis penyakit pada tanaman terong, salah satunya penyakit busuk batang. Lantas, bagaimana ciri batang terong yang terserang penyakit? Dan bagaimana cara mengendalikannya? Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (23/11/2022), berikut penjelasannya.

Baca juga: 5 Penyakit pada Tanaman Terong yang Merugikan

Ciri-ciri batang terong terkena penyakit busuk batang

Ilustrasi terong, tanaman terong. PIXABAY/JAPANIBACKPACKER Ilustrasi terong, tanaman terong.

Penyakit busuk batang disebabkan oleh infeksi jamur Phytophthora sp. Penyakit busuk batang terong ditandai dengan ciri pangkal batang terlihat busuk dan ada bercak kecoklatan.

Selain itu, tanaman yang terserang penyakit ini juga akan layu dan mudah rebah. Jika tidak segera dikendalikan, maka tanaman akan mati.

Cara mengendalikan batang terong yang busuk

Penyakit batang terong busuk dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, atur jarak tanam agar area pertanaman tidak terlalu lembap.

Baca juga: Cara Mengatasi Penyakit Antraknosa pada Terong

Cara pengendalian yang kedua yaitu mencabut dan memusnahkan tanaman yang sudah terserang. Tujuannya agar penyakit tersebut tidak menular ke tanaman lain yang sehat.

Jika penyakit sudah menyebar secara masif, maka cara untuk mengendalikan penyakit ini yaitu dengan menyemprotkan fungisida. Meskipun demikian, penyemprotan fungisida harus dilakukan sesuai dosis yang dianjurkan.

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Mengangkat Nilai Rempah Nusantara
Mengangkat Nilai Rempah Nusantara
Varietas Tanaman
Menguatkan Harum Cengkeh dan Ekonomi Daerah
Menguatkan Harum Cengkeh dan Ekonomi Daerah
Varietas Tanaman
Menjaga Andaliman, Rempah Wangi yang Tak Tergantikan
Menjaga Andaliman, Rempah Wangi yang Tak Tergantikan
Varietas Tanaman
Dari Berburu ke Petani Gaharu
Dari Berburu ke Petani Gaharu
Varietas Tanaman
Barus: Rempah Nusantara yang Terlupakan
Barus: Rempah Nusantara yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Kisah Narji Jadi Petani, Ini Komoditas yang Ditanam dan Pemasarannya
Kisah Narji Jadi Petani, Ini Komoditas yang Ditanam dan Pemasarannya
Tips
Kedaulatan Pangan di Tanah Rapuh: Janji Agraria yang Belum Tercapai
Kedaulatan Pangan di Tanah Rapuh: Janji Agraria yang Belum Tercapai
Tips
Hari Tani Nasional: Petani Masih Jadi Tamu di Tanahnya Sendiri
Hari Tani Nasional: Petani Masih Jadi Tamu di Tanahnya Sendiri
Tips
Dilema Industri Kakao Indonesia: Kualitas dan Importasi
Dilema Industri Kakao Indonesia: Kualitas dan Importasi
Varietas Tanaman
Menakar Potensi Ekspor Lada Putih Muntok
Menakar Potensi Ekspor Lada Putih Muntok
Varietas Tanaman
Gula Kelapa Banyumas: Warisan, Rasa, dan Asa
Gula Kelapa Banyumas: Warisan, Rasa, dan Asa
Varietas Tanaman
Transformasi Perkebunan yang Inkusif
Transformasi Perkebunan yang Inkusif
Varietas Tanaman
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Varietas Tanaman
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Varietas Tanaman
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau