Penggunaan insektisida nabati dilakukan sebagai alternatif untuk mengendalikan hama tanaman, sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan seperti pada penggunaan pestisida kimia yang dapat menimbulkan residu baik terhadap tanaman maupun terhadap lingkungan.
Batang serai mengandung bahan aktif berupa senyawa sitronela yang memiliki sifat racun yang mengakibatkan hama kehilangan cairan terus menerus dan akan mengakibatkan hama mati.
Baca juga: Kenapa Tanaman Cabai Layu Saat Berbuah?
Pestisida alami serai memiliki kemampuan penolak atau pengusir serangga lebih efektif mengusir hama lalat buah, sehingga tidak datang mengganggu buah cabai dan mencegah buah gugur sehingga produksi cabai lebih baik.
Serai juga mempunyai kemampuan bioktivitas terhadap serangga yang dapat mengusir, mencegah atau membunuh serangga sehingga diharapkan dapat berfungsi sebagai pestisida nabati.
Minyak atsiri mengandung senyawa yang bersifat racun bagi serangga yaitu senyawa limonene, geraniol, sitral, dan sitronelal.
Hama yang terkena atau memakan tanaman yang terkena semprotan air serai akan mengering dengan membran sel rusak kehabisan cairan.
Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Bercak Daun Cabai dan Cara Mengendalikannya
Oleh karena itu, serai menjadi pestisida nabati yang ampuh mengendalikan kutu, tungau, ulat, sampai cacing perusak akar.
Cara pembuatan ekstrak serai untuk pestisida nabati adalah dengan menyiapkan 1 kg serai yang kemudian dibersihkan dan dipotong kecil-kecil.
Kemudian potongan serai dihancurkan dengan diblender dan diberi air sebanyak 1 liter. Setelah itu, serai yang telah diblender ini disaring dan airnya ditampung dalam botol.