Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengendalikan Busuk Buah Cabai Pakai Serai

Kompas.com - 02/12/2022, 09:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi penyakit patek pada tanaman cabai atau antraknose. SHUTTERSTOCK/CHA_K Ilustrasi penyakit patek pada tanaman cabai atau antraknose.

Penggunaan insektisida nabati dilakukan sebagai alternatif untuk mengendalikan hama tanaman, sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan seperti pada penggunaan pestisida kimia yang dapat menimbulkan residu baik terhadap tanaman maupun terhadap lingkungan.

Batang serai mengandung bahan aktif berupa senyawa sitronela yang memiliki sifat racun yang mengakibatkan hama kehilangan cairan terus menerus dan akan mengakibatkan hama mati.

Baca juga: Kenapa Tanaman Cabai Layu Saat Berbuah?

Pestisida alami serai memiliki kemampuan penolak atau pengusir serangga lebih efektif mengusir hama lalat buah, sehingga tidak datang mengganggu buah cabai dan mencegah buah gugur sehingga produksi cabai lebih baik.

Serai juga mempunyai kemampuan bioktivitas terhadap serangga yang dapat mengusir, mencegah atau membunuh serangga sehingga diharapkan dapat berfungsi sebagai pestisida nabati.

Minyak atsiri mengandung senyawa yang bersifat racun bagi serangga yaitu senyawa limonene, geraniol, sitral, dan sitronelal.

Hama yang terkena atau memakan tanaman yang terkena semprotan air serai akan mengering dengan membran sel rusak kehabisan cairan. 

Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Bercak Daun Cabai dan Cara Mengendalikannya

Oleh karena itu, serai menjadi pestisida nabati yang ampuh mengendalikan kutu, tungau, ulat, sampai cacing perusak akar.

Cara membuat pestisida nabati dari serai

Cara pembuatan ekstrak serai untuk pestisida nabati adalah dengan menyiapkan 1 kg serai yang kemudian dibersihkan dan dipotong kecil-kecil.

Kemudian potongan serai dihancurkan dengan diblender dan diberi air sebanyak 1 liter. Setelah itu, serai yang telah diblender ini disaring dan airnya ditampung dalam botol.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Mengawal Produksi dan Nilai Ekonomi Cengkih Indonesia

Mengawal Produksi dan Nilai Ekonomi Cengkih Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau