JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu masalah yang kerap dihadapi dalam budidaya cabai adalah penyakit busuk buah.
Walaupun sebagian besar penyebab busuk buah cabai karena terserang penyakit antraknosa atau penyakit patek, namun pada beberapa kasus busuk buah cabai juga dapat disebabkan oleh lalat buah.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (2/12/2022), lalat buah dewasa menyerupai lalat rumah dengan panjang tubuh berkisar antara 6 hingga 8 mm. Gejala serangan lalat buah ditandai dengan adanya titik hitam pada pangkal buah cabai tempat serangga dewasa memasukkan telur.
Baca juga: Tips Merawat Tanaman Cabai Saat Musim Hujan
Belatung (larva) memakan daging buah, sehingga buah busuk dan jatuh. Larva yang menetas mengeluarkan enzim yang berfungsi melunakkan daging buah dan mempercepat pembusukan.
Tanaman inang lalat buah lebih dari 20 jenis macam tanaman buah-buahan dan sayuran, antara lain, cabai, mentimun, pisang, belimbing, mangga dan apel.
Pestisida nabati adalah pestisida yang memiliki bahan aktif yang dihasilkan dari tanaman dan memiliki fungsi sebagai pengendali hama dan penyakit yang menyerang tanaman.
Pestisida nabati dapat menjadi alternatif untuk mengurangi penggunaan pestisida sintetis.
Baca juga: Kenali Gejala Virus Gemini pada Cabai dan Cara Mengatasinya
Pestisida nabati bersifat ramah lingkungan serta tanaman-tanaman penghasilnya mudah dibudidayakan. Salah satunya adalah serai dapur, serai wangi, dan nimba yang dapat dibuat menjadi bentuk minyak tanaman.
Pestisida nabati memiliki banyak jenis berdasarkan fungsi mengendalikan hama seperti insektisisda, bakterisida, akarisida dan lain-lain.
Penggunaan insektisida nabati dilakukan sebagai alternatif untuk mengendalikan hama tanaman, sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan seperti pada penggunaan pestisida kimia yang dapat menimbulkan residu baik terhadap tanaman maupun terhadap lingkungan.
Batang serai mengandung bahan aktif berupa senyawa sitronela yang memiliki sifat racun yang mengakibatkan hama kehilangan cairan terus menerus dan akan mengakibatkan hama mati.
Baca juga: Kenapa Tanaman Cabai Layu Saat Berbuah?
Pestisida alami serai memiliki kemampuan penolak atau pengusir serangga lebih efektif mengusir hama lalat buah, sehingga tidak datang mengganggu buah cabai dan mencegah buah gugur sehingga produksi cabai lebih baik.
Serai juga mempunyai kemampuan bioktivitas terhadap serangga yang dapat mengusir, mencegah atau membunuh serangga sehingga diharapkan dapat berfungsi sebagai pestisida nabati.
Minyak atsiri mengandung senyawa yang bersifat racun bagi serangga yaitu senyawa limonene, geraniol, sitral, dan sitronelal.
Hama yang terkena atau memakan tanaman yang terkena semprotan air serai akan mengering dengan membran sel rusak kehabisan cairan.
Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Bercak Daun Cabai dan Cara Mengendalikannya
Oleh karena itu, serai menjadi pestisida nabati yang ampuh mengendalikan kutu, tungau, ulat, sampai cacing perusak akar.
Cara pembuatan ekstrak serai untuk pestisida nabati adalah dengan menyiapkan 1 kg serai yang kemudian dibersihkan dan dipotong kecil-kecil.
Kemudian potongan serai dihancurkan dengan diblender dan diberi air sebanyak 1 liter. Setelah itu, serai yang telah diblender ini disaring dan airnya ditampung dalam botol.
Setelah itu, air perasan ini bisa dicampur dengan 5 liter air, lalu cairan ini bisa langsung diaplikasikan pada tanaman cabe yang terserang busuk buah.
Baca juga: Manfaat Mulsa Plastik untuk Tanaman Cabai dan Cara Memasangnya
Aplikasi pestisida nabati dari serai diaplikasikan dengan disemprotkan secara merata pada seluruh bagian tanaman.
Sebab, aroma serai ini yang dapat bersifat sebagai penolak bagi lalat buah yang menyebabkan busuk buah pada tanaman cabai. Perlakuan ini dapat dilakukan setiap lima hari sekali dan dilakukan pada sore hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.