Lalu, dilakukan proses penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu yang tumbuh di sekitar tanaman jahe gajah.
Baca juga: Cara Menanam Jahe di Polybag, Mudah Dilakukan di Rumah
Penyiangan pertama dapat dilakukan saat tanaman berumur sekitar dua sampai empat minggu, penyiangan berikutnya dilakukan sebanyak sekali dalam waktu tiga sampai enam minggu, tergantung jumlah gulma yang ada.
Setelah jahe berumur sekitar enam sampai tujuh bulan, tidak perlu dilakukan penyiangan lagi karena rimpang sudah berukuran cukup besar.
Selain itu, lakukan pembubuhan agar rimpang yang terlihat ke permukaan tanah dapat tertutup kembali.
Agar nutrisi yang diperlukan tanaman terpenuhi, lakukan pemupukan. Pemupukan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik atau konvensional.
Baca juga: Cara Menanam Jahe agar Hasilnya Berlimpah
Proses selanjutnya yaitu penyiraman. Pada waktu melakukan penanaman jahe, tanaman tidak memerlukan banyak air untuk pertumbuhan jahe gajah, tetapi pada pertama petumbuhannya, tanaman jahe membutuhkan air yang cukup.
Dengan demikian, disarankan saat memulai budidaya jahe pada awal musim hujan.
Setelah semua tahap dilakukan, tahap yang paling ditunggu adalah tahap pemanenan jahe gajah. Jahe gajah dapat dipanen tergantung pada penggunaan yang dimaksudkan.
Saat jahe digunakan untuk memasak, jahe dapat dipanen pada usia sekitar empat bulan. Namun, jahe biasanya dipanen pada usia 10 sampai 12 bulan.
Baca juga: Cara Menanam Jahe Merah Metode Vertikultur, Cocok untuk Lahan Sempit
Ciri jahe gajah yang siap dipanen adalah perubahan warna daun dari hijau menjadi kuning dan pengeringan batang.