Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Budidaya Jahe Gajah, Nilai Jualnya Tinggi

Kompas.com - 06/12/2022, 16:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi jahe. WIKIMEDIA COMMONS/KRISTI DENBY/ARCHIVO CENTRO TAKIWASI Ilustrasi jahe.

Lalu, dilakukan proses penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu yang tumbuh di sekitar tanaman jahe gajah.

Baca juga: Cara Menanam Jahe di Polybag, Mudah Dilakukan di Rumah

Penyiangan pertama dapat dilakukan saat tanaman berumur sekitar dua sampai empat minggu, penyiangan berikutnya dilakukan sebanyak sekali dalam waktu tiga sampai enam minggu, tergantung jumlah gulma yang ada.

Setelah jahe berumur sekitar enam sampai tujuh bulan, tidak perlu dilakukan penyiangan lagi karena rimpang sudah berukuran cukup besar.

Selain itu, lakukan pembubuhan agar rimpang yang terlihat ke permukaan tanah dapat tertutup kembali.

Agar nutrisi yang diperlukan tanaman terpenuhi, lakukan pemupukan. Pemupukan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik atau konvensional.

Baca juga: Cara Menanam Jahe agar Hasilnya Berlimpah

Proses selanjutnya yaitu penyiraman. Pada waktu melakukan penanaman jahe, tanaman tidak memerlukan banyak air untuk pertumbuhan jahe gajah, tetapi pada pertama petumbuhannya, tanaman jahe membutuhkan air yang cukup.

Dengan demikian, disarankan saat memulai budidaya jahe pada awal musim hujan.

5. Panen

Setelah semua tahap dilakukan, tahap yang paling ditunggu adalah tahap pemanenan jahe gajah. Jahe gajah dapat dipanen tergantung pada penggunaan yang dimaksudkan.

Saat jahe digunakan untuk memasak, jahe dapat dipanen pada usia sekitar empat bulan. Namun, jahe biasanya dipanen pada usia 10 sampai 12 bulan.

Baca juga: Cara Menanam Jahe Merah Metode Vertikultur, Cocok untuk Lahan Sempit

Ciri jahe gajah yang siap dipanen adalah perubahan warna daun dari hijau menjadi kuning dan pengeringan batang.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Mengawal Produksi dan Nilai Ekonomi Cengkih Indonesia

Mengawal Produksi dan Nilai Ekonomi Cengkih Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau