JAKARTA, KOMPAS.com - Sambiloto adalah salah satu tanaman obat yang cukup populer di Indonesia. Daun sambiloto banyak digunakan sebagai bahan baku campuran jamu dan mengandung banyak khasiat.
Beberapa manfaat sambiloto antara lain dapat mengatasi beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus, serta mengatur dan memacu daya tahan tubuh.
Dikutip dari laman Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian RI, Selasa (6/12/2022), sambiloto mengandung laktone yang terdiri dari deoksi andrografolid, andrografolid, flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik, dan dammar.
Baca juga: Cara Menanam Pare, Buah Pahit yang Punya Banyak Manfaat
Senyawa utama yang dihasilkan tanaman sambiloto adalah Andrografolid.
Senyawa Andrografolid bermanfaat dalam mengatasi berbagai penyakit, antara lain terhadap sel kanker dan antitumor, antihepatoprotektif, antiinflamasi, antioksidan, antidiabetes (menurunkan gula darah), antimalaria, dan antimikrob (antibakteri, antifungi, dan antiviral).
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak sambiloto merupakan alternatif dalam menyembuhkan infeksi bagian atas saluran pernafasan.
Senyawa andrographolide tersebut terdapat di dalam bagian atas jaringan tanaman yaitu daun, batang, bunga, dan kandungan tertinggi terdapat pada daun.
Baca juga: Manfaat Labu Kuning untuk Kesehatan, Jadi Sumber Pangan Alternatif
Tanaman sambiloto juga termasuk cepat berproduksi, dari tanam hingga panen memakan waktu sekitar 2,5 sampai 4 bulan tergantung iklim.
Perbanyakan tanaman dapat melalui biji atau setek dengan lingkungan tumbuh yang cukup luas yaitu dari dataran rendah hingga menengah, kisaran ketinggian 1 sampai 700 mdpl.