JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak tanaman di sekitar kita yang bermanfaat sebagai tanaman obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Salah satunya adalah mengkudu.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasab (25/10/2022), pohon mengkudu tidak begitu besar, tingginya antara 4 sampai 6 meter. Batangnya bengkok-bengkok, berdahan kaku, kasar, dan memiliki akar tunggang yang tertancap dalam.
Kulit batang pohon mengkudu berwarna coklat keabu-abuan atau coklat kekuning-kuniangan, berbelah dangkal, tidak berbulu, dan anak cabangnya bersegai empat. Tajuknya selalu hijau sepanjang tahun.
Baca juga: Manfaat Tanaman Cakar Ayam untuk Kesehatan dan Cara Menggunakannya
Kayu mengkudu mudah sekali dibelah setelah dikeringkan. Kelopak bunga tumbuh menjadi buah bulat lonjong sebesar telur ayam bahkan ada yang berdiameter 7,5 sampai 10 cm.
Permukaan buah mengkudu seperti terbagi dalam sel-sel poligonal (segi banyak) yang berbintik-bintik dan berkutil. Mula-mula buah berwarna hijau, menjelang masak menjadi putih kekuningan.
Setelah matang, warnanya putih transparan dan lunak. Daging buah mengkudu tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramida, berwarna coklat merah.
Setelah lunak, daging buah mengkudu banyak mengandung air yang aromanya seperti keju busuk. Bau itu timbul karena pencampuran antara asam kaprik dan asam kaproat atau senyawa lipid atau lemak yang gugusan molekulnya mudah menguap, menjadi bersifat seperti minyak atsiri yang berbau tengik dan asam kaprilat yang rasanya tidak enak.
Baca juga: Mengenal Jamur Kuping, Banyak Manfaatnya untuk Kesehatan
Diduga kedua senyawa ini bersifat aktif sebagai antibiotik.