JAKARTA, KOMPAS.com - Daun sambiloto dikenal karena rasanya pahit. Meski demikian, daun sambiloto memiliki banyak khasiat untuk tubuh.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (7/12/2022), daun sambiloto sejak dahulu banyak dimanfaatkan sebagai obat. Nama latin tanaman sambiloto adalah Androgaphis paniculata Ness dan banyak ditemukan di negara-negara Asia Tenggara.
Manfaat daun sambiloto sejak dulu dianggap berkhasiat untuk mengatasi berbagai penyakit, namun masih perlu penelitian ilmiah untuk membuktikan manfaat sambiloto.
Baca juga: Mengenal Sambiloto, Tanaman yang Kaya Manfaat untuk Kesehatan
Masuk dalam family Acanthaceae, daun sambiloto sejak dulu banyak digunakan sebagai obat. Pada tahun 1919 saja, sambiloto kerap digunakan untuk mengatasi masalah flu dan demam.
Bahkan ada klaim bahwa manfaat sambiloto ampuh menghentikan penyebaran flu di India, meski belum ada pembuktian lebih lanjut.
Sejak itu, manfaat sambiloto dikenal sangat baik untuk mengatasi berbagai penyakit, termasuk untuk meningkatkan kekebalan tubuh dengan kandungan utamanya adalah andrographolide yang membuatnya kerap dijadikan obat.
Tak hanya itu, daun sambiloto juga mengandung saponin, flavonoid, alkaloid, dan tanin. Sambiloto juga memiliki zat seperti adalah lakton, paniculin, kalmegin, dan hablur kuning.
Baca juga: Manfaat Labu Kuning untuk Kesehatan, Jadi Sumber Pangan Alternatif
Berikut beberapa manfaat sambiloto untuk kesehatan yang perlu diketahui.
Banyak orang mengonsumsi sambiloto ketika merasakan gejala panas dalam seperti batuk, radang tenggorokan, flu, hingga reaksi alergi. Sambiloto dapat membantu meningkatkan imunitas, sehingga mempercepat proses penyembuhan.
Ada banyak penelitian yang menemukan bahwa sambiloto memiliki potensi untuk mencegah pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Jenis kanker yang terkait adalah prostat, payudara, usus, hepatoma, dan melanoma.
Sambiloto memiliki manfaat memaksimalkan fungsi chemokine sehingga pertumbuhan sel kanker bisa ditekan.
Baca juga: Cara Menanam Ubi Ungu di Pot, Kaya Manfaat untuk Kesehatan
Dalam sebuah penelitian yang dirilis pada tahun 2017 ditemukan manfaat sambiloto untuk mengatasi infeksi saluran pernapasanatau ISPA. Dibandingkan dengan tanaman herbal lainnya, sambiloto dapat mempersingkat durasi batuk, panas dalam, dan lama seseorang mengalami sakit.
BMC Neurology pernah meneliti bahwa peserta penelitian yang mengonsumsi sambiloto dua kali sehari selama 12 bulan dapat merasakan perbaikan dari masalah sklerosisyang dideritanya.
Banyak orang menggunakan sambiloto untuk menangkal bakteri, meredakan nyeri, menurunkan demam, dan mengatasi cacingan.
Manfaat sambiloto selanjutnya yang juga diyakini banyak orang adalah melindungi pencernaan. Banyak yang mengaku sambiloto dapat meredakan diare, konstipasi, kolik, hingga nyeri di perutsetelah dikonsumsi secara berkala.
Baca juga: Kandungan Jeruk Purut dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Salah satu hipotesis yang terus dibuktikan oleh para peneliti adalah bahwa sambiloto dapat meningkatkan kekebalan tubuh penderita HIV. Tak hanya itu, sambiloto juga membantu produksi sel darah merah pada penderita HIV.
Dalam sebuah studi yang dirilis di jurnal BMC Neurology, manfaat sambiloto dipercaya dapat meredakan gejala lelah dan lesu pada pasien multiple sclerosis.
Dalam studi itu, para partisipan yang mengonsumsi sambiloto sebanyak dua kali dalam sehari, selama satu tahun, mengalami penurunan gejala lelah dan lesu secara signifikan.
Kolitis ulseratif adalah penyakit yang ditandai dengan meradangnya lapisan usus besar. Tidak ada obat yang bisa mengatasi kolisi ulseratif.
Baca juga: Manfaat Buah Mengkudu untuk Kesehatan dan Cara Menggunakannya
Namun, dalam sebuah studi yang dirilis di jurnal Alimentary Pharmacology and Therapeutics, ekstrak sambiloto dipercaya lebih ampuh dibandingkan obat plasebo.
Masih banyak manfaat sambiloto lainnya untuk mengatsai berbagai penyakit, namun lagi-lagi masih perlu penelitian lebih lanjut. Jika ingin mencoba manfaat sambiloto di atas, wajib untuk berkonsultasi dulu pada dokter.
Terlepas dari banyaknya manfaat sambiloto, perlu diingat pula risiko efek samping yang mungkin terjadi. Beberapa contohnya sakit kepala, lemas, reaksi alergi, mual, hingga diare.
Orang yang mengonsumsi obat tertentu terutama yang terkait dengan tekanan darah sebaiknya menghindari konsumsi sambiloto. Masih perlu banyak penelitian untuk mengetahui aman tidaknya mengonsumsi sambiloto secara berkala.
Baca juga: Manfaat Tanaman Cakar Ayam untuk Kesehatan dan Cara Menggunakannya
Sebaiknya jangan terburu-buru menggunakan sambiloto sebagai obat untuk berbagai penyakit, karena penelitian seputar hal tersebut juga masih berkembang.
Selain itu, sebaiknya selalu berkonsultasi kepada dokter apabila ingin mengonsumsi sambiloto sebagai alternatif obat herbal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.