Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahapan Budidaya Tanaman di Lahan Sempit Perkotaan

Kompas.com - 12 Desember 2022, 11:17 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lahan sempit ternyata bukan menjadi hambatan dalam budidaya tanaman. Kini terdapat sejumlah metode budidaya tanaman di lahan sempit perkotaan yang bisa Anda terapkan.

Teknik budidaya yang biasanya diterapkan di lahan sempit perkotaan yaitu hidroponik dan vertikultur. Sementara itu, jenis tanaman yang biasanya dibudidayakan di lahan sempit yaitu sayuran daun atau sayuran buah yang masa panennya relatif singkat.

Lantas, bagaimana pedoman budidaya tanaman di lahan sempit perkotaan? Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (12/12/2022), berikut penjelasan selengkapnya.

Baca juga: 6 Tahapan Budidaya Sayuran dengan Sistem Hidroponik Rakit Apung

Persiapan media tanam

Ilustrasi hidroponik, Ilustrasi menanam tanaman dengan metode hidroponik.Shutterstock/Snoopytkd Ilustrasi hidroponik, Ilustrasi menanam tanaman dengan metode hidroponik.

Media tanam yang digunakan yaitu tanah lapisan atas yang dicampur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Selain itu, bisa juga menggunakan media tanam dari campuran tanah, sekam, dan pupuk kandang dengan komposisi 1:1:1.

Pembibitan

Setelah itu, lakukan persemaian dengan cara menanam benih pada tray semai atau polybag berukuran kecil. Persemaian dilakukan sampai benih tumbuh menjadi bibit atau tanaman muda.

Pindah tanam

Benih yang sudah tumbuh menjadi bibit bisa dipindahkan ke media tanam yang sudah disiapkan sebelumnya. Buat terlebih dahulu lubang tanam dan letakkan hati-hati bibit tersebut. Tutup lubang tanam dengan media tanam sembari dipadatkan agar bibit tidak rebah.

Baca juga: Inilah Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik Rakit Apung

Pemupukan

Pemupukan dapat dilakukan dengan memberikan pupuk kimia atau pupuk organik. Pemberian pupuk bertujuan untuk memberikan nutrisi pada tanaman yang berguna untuk menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman.

Ilustrasi hidroponik, Ilustrasi menanam tanaman dengan metode hidroponik.Shutterstock/naramit Ilustrasi hidroponik, Ilustrasi menanam tanaman dengan metode hidroponik.

Penyiraman

Selain pemupukan, kegiatan perawatan tanaman lainnya yaitu penyiraman. Kegiatan penyiraman dilakukan 1 sampai 2 kali sehari atau menyesuaikan dengan kebutuhan tanaman.

Pengendalian organisme pengganggu tanaman

Organisme pengganggu tanaman atau OPT dilakukan agar tanaman tetap sehat dan pertumbuhannya tidak terganggu. Pengendalian OPT dapat dilakukan secara mekanis, biologi, maupun kimiawi.

Baca juga: 6 Jenis Hidroponik yang Sering Digunakan, Apa Saja?

Pemanenan

Waktu panen tanaman berbeda-beda tergantung pada jenis tanamannya. Umumnya, untuk sayuran daun bisa dipanen dalam waktu 30 sampai 60 hari setelah tanam. Oleh karena itu, sebelum menanam tanaman, ketahui terlebih dahulu umur panen tanaman tersebut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau