Dosis pupuk susulan tanaman singkong adalah pupuk KCL sebanyak 16,6 sampai 41,6 kg per hektar. Pupuk ditaburkan dengan jarak 40 cm dari batang singkong.
Baca juga: Contoh Pupuk Organik yang Mudah Dijumpai, Apa Saja?
Setelah penaburan pupuk lakukan pembubunan atau pendangiran. Jika lahan yang ditanami memiliki riwayat terserang jamur upas, beberapa hari setelah pembubunan taburkan dolomit sebanyak 3 ton per hektar.
Pemupukan susulan tanaman singkong yang ketiga atau yang terakhir dilakukan pada saat tanaman berumur lima bulan. Pupuk yang diberikan adalah pupuk urea sebanyak 80 sampai 200 kg per hektar.
Pupuk ditaburkan merata, agak jauh dari batang tanaman.
Penggunaan zat pengatur tumbuh atau ZPT untuk tanaman singkong berkibat pada pertumbuhan ukuran singkong. Ukuran singkong akan semakin besar dengan bobot yang cukup berat, namun untuk usia panen bisa lebih lama.
Baca juga: Jenis Garam untuk Pupuk dan Cara Menggunakannya
Walau penggunaan ZPT pada tanaman singkong membuat masa panennya cukup lama, namun bagi petani lebih menguntungkan karena produksinya lebih banyak.
Cara menggunakan ZPT untuk tanaman singkong adalah sebelum menanam batang singkong, terlebih dahulu dimasukkan hormon. Begitu tumbuh calon akar, maka batang singkong itu siap ditanam.
Kemudian, setelah masa tanam berlangsung beberapa hari atau saat daun singkong muali tumbuh, maka dilakukan penyemprotan ZPT.
ZPT yang akan digunanakan dicampur dengan air bersih dengan perbandingan 1 : 8. Kemudian, batang singkong atau bibit singkong direndam selama kurang lebih 24 jam.