Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Pupuk Organik dari Eceng Gondok

Kompas.com - 30/12/2022, 15:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Eceng gondok dapat dijadikan pupuk organik cair untuk tanaman. Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik).

Selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, pupuk organik cair juga membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (30/12/2022), ada beberapa manfaat pupuk organik cair, antara lain sebagai berikut.

Baca juga: Panduan Pupuk untuk Cabai Rawit agar Rajin Berbuah

Eceng gondokpixabay.com Eceng gondok

  • Dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae, sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara.
  • Dapat meningkatkan vigor tanaman, sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit.
  • Merangsang pertumbuhan cabang produksi.
  • Meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah.
  • Mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah.

Pemberian pupuk organik cair harus memperhatikan konsentrasi atau dosis yang diaplikasikan terhadap tanaman.

Baca juga: Jenis Pupuk untuk Tanaman Singkong agar Panen Melimpah

Berdasarkan beberapa hasil penelitian, pemberian pupuk organik cair melalui daun memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik daripada pemberian melalui tanah.

Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka kandungan unsur hara yang diterima oleh tanaman akan semakin tinggi, begitu pula dengan semakin seringnya frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan pada tanaman, maka kandungan unsur hara juga semakin tinggi.

Ilustrasi tanaman eceng gondok. SHUTTERSTOCK/GUMILARISE Ilustrasi tanaman eceng gondok.

Namun, pemberian dengan dosis yang berlebihan justru akan mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman.

Oleh karena itu, pemilihan dosis yang tepat perlu diketahui oleh para peneliti maupun petani dan hal ini dapat diperoleh melalui pengujian-pengujian di lapangan.

Baca juga: Contoh Pupuk Organik yang Mudah Dijumpai, Apa Saja?

Cara membuat pupuk organik cair dari eceng gondok

Sebelum membuat pupuk organik cair dari eceng gondok, pertama sediakan alat dan bahan yang dibutuhkan, antara lain sebagai berikut.

  • Pisau
  • Blender
  • Ember dan penutupnya dengan kapasitas 10 liter
  • Saringan
  • 2 kg eceng gondok
  • Akar-akar tanaman yang mengandung rhizoma seperti akar lamtoro, akar turi, akar kumis kucing
  • 500 gram tauge
  • 2 botol minuman probiotik (seperti Yakult) atau gunakan EM4
  • 250 gram gula
  • 8 liter air

Baca juga: Jenis Garam untuk Pupuk dan Cara Menggunakannya

Langkah atau tata cara membuat pupuk organik cair dari Enceng gondok terdiri dari pertama, potong kecil-kecil eceng gondok, akar-akar tanaman, dan tauge. Blender semua bahan yang telah dipotong kecil-kecil hingga benar-benar halus.

Masukkan semua bahan pada ember yang telah disediakan. Masukkan air sebanyak 8 liter pada ember yang telah diisi bahan-bahan yang sudah diblender halus.

Aduk campuran tersebut hingga merata. Cairkan gula dan campurkan ke dalam campuran di dalam ember.

Tuangkan 2 botol minuman probiotik pada ember yang telah berisi campuran tersebut. Aduk campuran hingga merata.

Baca juga: Ketahui, Ciri-ciri Pupuk Kompos yang Baik untuk Tanaman

Ilustrasi tanaman eceng gondok. WIKIMEDIA COMMONS/NATHAN ESGUERRA Ilustrasi tanaman eceng gondok.

Tutup ember tersebut dengan rapat. Pada hari ketiga, kelima, dan ketujuh lakukan pembukaan.

Anda perlu berhati-hati saat membuka karena bisa meledak. Pada fase ini organisme menghasilkan karbon dioksida yang tinggi.

Setelah dibuka, aduk campuran tersebut selama kurang lebih 5 menit. Biarkan terbuka selama 30 menit dan kemudian tutup kembali dengan rapat.

Pada hari ke-15 sampai hari ke-21, apabila sudah tidak tercium bau yang menyengat hidung berarti pupuk organik cair telah siap digunakan.

Baca juga: Jenis Pupuk Kacang Panjang, Apa Saja?

Saringlah terlebih dahulu sebelum digunakan. Ampas yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

Cara menggunakan pupuk organik cair dari eceng gondok

Ada beberapa cara menggunakan pupuk organik cair dari eceng gondok, yakni sebagai berikut.

1. Pengenceran

Sebelum diberikan pada tanaman, pupuk organik cair ini perlu diencerkan terlebih dahulu. Perbandingan antara pupuk dan air adalah 1 : 10.

Hal ini berarti bahwa 1 bagian atau 1 liter pupuk organik cair untuk 10 bagian atau 10 liter air.

Ilustrasi tanaman eceng gondok. SHUTTERSTOCK/ZIGZAG MOUNTAIN ART Ilustrasi tanaman eceng gondok.

2. Disiram ke tanaman

Pengaplikasian pupuk organik cair ini dapat diberikan dengan cara disiram langsung ke bagian-bagian tanaman. Penyiraman dilakukan setiap seminggu sekali.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk NPK Organik Cair untuk Tanaman Padi

Manfaat pupuk organik cair dari eceng gondok

Pupuk organik cair dari eceng gondok dapat digunakan sebagai pemacu tumbuh. Pupuk ini berguna untuk memacu pertumbuhan tanaman.

Pupuk ini merupakan hasil dari kombinasi antara pupuk organik biasa dengan zat pengatur tumbuh. Pupuk ini mengandung auksin dan giberelin sehingga dapat memacu pertumbuhan batang, tunas, maupun akarnya.

Pupuk ini dapat digunakan pada saat fase pertumbuhan vegetatif.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau