JAKARTA, KOMPAS.com - Eceng gondok dapat dijadikan pupuk organik cair untuk tanaman. Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik).
Selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, pupuk organik cair juga membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (30/12/2022), ada beberapa manfaat pupuk organik cair, antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Panduan Pupuk untuk Cabai Rawit agar Rajin Berbuah
Pemberian pupuk organik cair harus memperhatikan konsentrasi atau dosis yang diaplikasikan terhadap tanaman.
Baca juga: Jenis Pupuk untuk Tanaman Singkong agar Panen Melimpah
Berdasarkan beberapa hasil penelitian, pemberian pupuk organik cair melalui daun memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik daripada pemberian melalui tanah.
Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka kandungan unsur hara yang diterima oleh tanaman akan semakin tinggi, begitu pula dengan semakin seringnya frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan pada tanaman, maka kandungan unsur hara juga semakin tinggi.
Namun, pemberian dengan dosis yang berlebihan justru akan mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman.
Oleh karena itu, pemilihan dosis yang tepat perlu diketahui oleh para peneliti maupun petani dan hal ini dapat diperoleh melalui pengujian-pengujian di lapangan.
Baca juga: Contoh Pupuk Organik yang Mudah Dijumpai, Apa Saja?
Sebelum membuat pupuk organik cair dari eceng gondok, pertama sediakan alat dan bahan yang dibutuhkan, antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Jenis Garam untuk Pupuk dan Cara Menggunakannya
Langkah atau tata cara membuat pupuk organik cair dari Enceng gondok terdiri dari pertama, potong kecil-kecil eceng gondok, akar-akar tanaman, dan tauge. Blender semua bahan yang telah dipotong kecil-kecil hingga benar-benar halus.
Masukkan semua bahan pada ember yang telah disediakan. Masukkan air sebanyak 8 liter pada ember yang telah diisi bahan-bahan yang sudah diblender halus.
Aduk campuran tersebut hingga merata. Cairkan gula dan campurkan ke dalam campuran di dalam ember.
Tuangkan 2 botol minuman probiotik pada ember yang telah berisi campuran tersebut. Aduk campuran hingga merata.
Baca juga: Ketahui, Ciri-ciri Pupuk Kompos yang Baik untuk Tanaman
Tutup ember tersebut dengan rapat. Pada hari ketiga, kelima, dan ketujuh lakukan pembukaan.
Anda perlu berhati-hati saat membuka karena bisa meledak. Pada fase ini organisme menghasilkan karbon dioksida yang tinggi.
Setelah dibuka, aduk campuran tersebut selama kurang lebih 5 menit. Biarkan terbuka selama 30 menit dan kemudian tutup kembali dengan rapat.
Pada hari ke-15 sampai hari ke-21, apabila sudah tidak tercium bau yang menyengat hidung berarti pupuk organik cair telah siap digunakan.
Baca juga: Jenis Pupuk Kacang Panjang, Apa Saja?
Saringlah terlebih dahulu sebelum digunakan. Ampas yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Ada beberapa cara menggunakan pupuk organik cair dari eceng gondok, yakni sebagai berikut.
Sebelum diberikan pada tanaman, pupuk organik cair ini perlu diencerkan terlebih dahulu. Perbandingan antara pupuk dan air adalah 1 : 10.
Hal ini berarti bahwa 1 bagian atau 1 liter pupuk organik cair untuk 10 bagian atau 10 liter air.
Pengaplikasian pupuk organik cair ini dapat diberikan dengan cara disiram langsung ke bagian-bagian tanaman. Penyiraman dilakukan setiap seminggu sekali.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk NPK Organik Cair untuk Tanaman Padi
Pupuk organik cair dari eceng gondok dapat digunakan sebagai pemacu tumbuh. Pupuk ini berguna untuk memacu pertumbuhan tanaman.
Pupuk ini merupakan hasil dari kombinasi antara pupuk organik biasa dengan zat pengatur tumbuh. Pupuk ini mengandung auksin dan giberelin sehingga dapat memacu pertumbuhan batang, tunas, maupun akarnya.
Pupuk ini dapat digunakan pada saat fase pertumbuhan vegetatif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.