JAKARTA, KOMPAS.com - Pegagan (Centella asiatica) adalah tanaman herbal tahunan yang pertumbuhannya menjalar. Pegagan tumbuh subur dalam kondisi tanah dan lingkungan yang sesuai sehingga dijadikan penutup tanah.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (25/1/2023), ada dua jenis tanaman pegagan, yakni pegagan merah dan pegagan hijau. Warna pada pegagan disebabkan adanya kandungan flavonoid yang berperan dalam penentuan pigmen.
Pegagan hijau sering ditemui di daerah persawahan dan di sela-sela rumput. Lain halnya pegagan merah tumbuh merambat dengan stolon dan tidak memiliki batang namun memiliki rimpang pendek.
Baca juga: Cara Menanam Temulawak, Tanaman Obat yang Kaya Manfaat
Tempat yang disukai pegagan hijau yaitu tempat yang agak lembap dan terbuka maupun agak ternaungi.
Manfaat pegagan bagi kesehatan antara lain sebagai berikut.
Berikut cara menanam pegagan untuk dinikmati khasiatnya untuk kesehatan.
Baca juga: Manfaat Binahong, Tanaman Obat Kaya Khasiat Kesehatan
Pengolahan tanah dilakukan sedalam 30 cm, digemburkan dan dibersihkan dari gulma dan ranting- ranting, lalu dibuat bedengan dan saluran drainase.
Tanaman pegagan umumnya diperbanyak secara vegetatif dengan menggunakan stolon atau tunas anakan, tetapi dapat pula diperbanyak dengan biji atau secara generatif.
Benih yang akan di tanam harus sudah berstolon dengan disertai minimal dua calon tunas. Benih berasal dari induk yang telah berumur minimal setahun.
Walaupun pegagan berbiji, perbanyakan dilakukan melalui bagian stolon (vegetatif), yang disemaikan terlebih dahulu selama dua sampai tiga minggu.
Baca juga: Sering Digunakan sebagai Obat, Begini Cara Menanam Sirih yang Benar
Persemaian menggunakan polibag kecil, diisi media tanam campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1, diletakkan di tempat dengan naungan yang cukup dan disiram setiap hari.
Penanaman dapat dilakukan langsung di bedengan, polybag, atau pot. Penanaman dilakukan pada bedengan yang telah disiapkan dengan jarak tanam antar baris 20 sampai 30 cm, dan dalam baris 20 sampai 25 cm.
Ukuran polybag atau pot yang digunakan tidak ada patokan. Namun, kebanyakan digunakan polybag atau pot yang berdiameter sekitar 15 cm.
Sebaiknya media tanam yang digunakan mengandung bahan organik agar tanaman tumbuh subur. Setelah penanaman, selanjutnya dilakukan penyiraman.
Baca juga: Simak, Ini Gejala Defisiensi Unsur Hara Tanaman
Penyiraman dapat dilakukan satu sampai dua kali sehari tergantung kondisi lahan. Pada daerah kering dapat dilakukan penyiraman paling sedikit dua kali sehari.
Ketersediaan air di media tanam sangat diperlukan terutama pada saat tanaman masih muda.
Pemberian pupuk kandang/kompos sangat dibutuhkan pada tanaman pegagan, tetapi pupuk kimia tidak dianjurkan karena dikhawatirkan disebabkan residu kimia.
Pemupukan diberikan pada awal tanam, dan pemupukan susulan disesuaikan dengan kondisi kesuburan tanah.
Penyulaman dapat dilakukan pada saat berumur dua sampai empat minggu di lahan.
Baca juga: Simak, 7 Manfaat Bedengan dalam Budidaya Tanaman Hortikultura
Penyulaman harus dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga bibit baru yang baru disulam agar tidak mati untuk kedua kalinya dan tidak merusak tanaman yang telah tumbuh di sekitarnya.
Panen dilakukan setelah tanaman berumur tiga sampai empat bulan, dengan cara memangkas bagian daun dan tangkainya. Selang pemanenan dengan panen selanjutnya sekitar dua bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.