Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sistem Tanam Menthuk dan Keunggulannya

Kompas.com - 30/01/2023, 17:39 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernahkan Anda mendengar istilah sistem tanam menthuk? Sistem penanaman ini sebenarnya sudah alam dikenal. Akan tetapi, belum banyak petani yang menerapkan.

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (30/1/2023), dalam Bahasa Jawa, Menthuk berasal dari kata “Pethuk” yang artinya bertemu atau menjemput. Sistem tanam menthuk bisa diterapkan pada budidaya kedelai maupun jagung.

Prinsip dasar penanaman jagung sistem menthuk ini yaitu jagung pada penanaman pertama ditanam seperti biasa. Setelah itu, jagung kedua akan ditanam saat jagung pertama berumur 80 hingga 90 atau sebulan sebelum panen.

Baca juga: Cara Menanam Jagung agar Panen Melimpah dengan Sistem TOT

Dengan demikian, lahan budidaya tidak pernah kosong karena sebelum panen sudah ditanami benih jagung susulan.

Keuntungan sistem tanam menthuk

Sistem tanam menthuk sedikit berbeda dengan sistem penanaman konvensional lainnya. Penerapan sistem tanam ini diketahui memiliki beberapa keuntungan. Berikut penjelasannya.

  1. Meningkatkan indeks penanaman. Sistem tanam ini bisa meningkatkan indeks penanaman dari IP 200 menjadi IP 300 hingga IP 400.
  2. Memaksimalkan penggunaan air di lahan kering. Sistem menthuk bisa membuat penggunaan air hujan lebih maksimal.
  3. Meningkatkan produktivitas lahan budidaya karena bisa menyingkat waktu tanam dan umur tanaman.

Baca juga: Metode Jejer Manten pada Budidaya Jagung, Apa Itu?

Itulah penjelasan seputar sistem tanam menthuk yang bisa menjadi alternatif solusi untuk meningkatkan produktivitas tanaman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com