JAKARTA, KOMPAS.com - Serealia adalah tanaman yang dipanen biji atau bulirnya. Biji tanaman serealia mengandung karbohidrat dan pati, sehingga termasuk tanaman pangan.
Tanaman serealia di Indonesia sangat beragam. Melansir dari situs Balai Penelitian Tanaman Serealia, Selasa (31/1/2023), berikut penjelasan selengkapnya.
Padi merupakan tanaman serealia yang menjadi tanaman pangan utama di Indonesia. Budidaya padi dilakukan di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Budidaya Padi dalam Pot, Bisa di Tanam di Lahan Sempit
Sayangnya, beberapa waktu terakhir terdapat penurunan produktivitas padi. Maka dari itu, kini petani mulai menggencarkan pangan alternatif untuk mensubstitusi kebutuhan beras dari padi.
Tanaman serealia lainnya yang banyak tumbuh di Indonesia yaitu jagung. Berdasarkan pemanfaatannya jagung terbagi menjadi tiga jenis, yaitu jagung pangan, pakan, dan energi.
Varietas jagung di Indonesia juga sangat beragam. Bahkan, pengembangan varietas jagung masih terus dilakukan hingga kini.
Sorgum merupakan tanaman rumput-rumputan yang berasal dari Afrika dan sudah tersebar di seluruh penjuru durian. Sorgum juga termasuk tanaman pangan yang potensial.
Baca juga: Mengenal Tanaman Sorgum yang Potensial Jadi Bahan Pangan
Dibandingkan dengan tanaman serealia lainnya, sorgum memiliki beberapa keunggulan. Adapun beberapa keunggulan tanaman ini, antara lain; tahan terhadap lahan kering, adaptif terhadap lahan marginal, bisa diratun, biomassanya tinggi, dan nilai gizinya cukup tinggi.
Jewawut merupakan tanaman serealia yang tahan terhadap lahan kering. Jewawut juga termasuk tanaman pangan yang potensial untuk dikembangkan.
Tanaman ini diketahui mengandung karbohidrat yang hampir sama dengan beras dan jagung. Selain itu, jewawut juga mengandung nutrisi lain seperti vitamin B, antioksidan, serat, bioaktif, dan gluten.
Baca juga: Mengenal Jewawut, Tanaman Pangan Alternatif yang Kaya Nutrisi
Hermada merupakan tanaman serealia dari Jepang dan Amerika Serikat. Di Indonesia, hermada merupakan nama lain dari sorgum.
Tanaman ini bisa dipanen sampai tiga kali. Panen pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 55 hari setelah tanam dan dua kali panen berikutnya berjarak 45 hari.
Nilai ekonomi tanaman ini cukup tinggi. Bahkan, malai hermada sering di ekspor ke Jepang dan Eropa.
Baca juga: Mengenal Tanaman Sorgum yang Potensial Jadi Bahan Pangan
Jali termasuk tanaman serealia tropika dari suku padi-padian. Tanaman ini berasal dari Asia Timur dan Malaya.
Di Indonesia, tanaman jali tersebar di Sulawesi, Sumatra, dan Jawa. Nilai gizi biji jali diketahui lebih tinggi dibandingkan beras. Akan tetapi, kandungan lemak besar lebih tinggi dibandingkan jali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.